PURBALINGGA, INFO- Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Dinperindag) Kabupaten Purbalingga sedang memfokuskan pengembangan gula semut bagi pelakunya di Desa Sindang Kecamatan Mrebet. Hal tersebut disampaikan Sekretaris Dinperindag Purbalingga, Johan Arifin saat membuka acara pelatihan pembuatan gula kristal bagi 30 penderes dari Desa Sindang dan Tangkisan, Mrebet, Rabu (13/11/2019) di Balai Desa Sindang.
Johan mengatakan, sentra atau kelompok gula kelapa yang ada di Sindang dan Tangkisan sedang mendapat perhatian khusus dari Dinperindag Purbalingga. Menurutnya, adanya ratusan penderes di dua Desa tersebut merupakan potensi besar untuk pemasaran gula kelapa yang kemudian menjadi gula kristal atau gula semut.
“Ini adalah potensi besar karena dua Desa yaitu Sindang dan Tangkisan memiliki jumlah penderes yang sangat banyak hingga ratusan sehingga kami perlu menyasar kesini,” kata Johan.
Dia menambahkan, wujud kepedulian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga kepada para pegiat atau pelaku gula kelapa diwujudkan dengan beberapa waktu lalu Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi (Tiwi) bersama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melakukan penandatanganan MoU dengan pihak Moscow Russia tentang gula kristal dan pihak Moscow mau menampung gula kristal dari Purbalingga berapa pun jumlahnya.
“Beberapa waktu lalu ibu Bupati ke Moscow demi concernnya beliau tentang gula kristal Purbalingga agar dilirik oleh bangsa asing,” imbuhnya.
Johan juga berujar, di bulan November ini Bupati akan kembali melawat ke luar negeri tepatnya ke Jepang untuk kepentingan yang sama. Hal tersebut merupakan wujud nyata kepedulian Bupati Tiwi untuk mengangkat nama gula kelapa Purbalingga khususnya bagi penderes untuk lebih berdaya lagi.
“Ibu Bupati di bulan ini akan ke Jepang untuk melakukan hal sama tentang gula kelapa atau gula kristal,” ujarnya.
Upaya yang begitu serius oleh Pemkab Purbalingga harus diimbangi oleh para pelaku gula kristal Purbalingga untuk selalu meningkatkan serta menjaga kualitas produknya. Hal tersebut disebabkan karena kompetitor gula kristal tidak hanya berasal dari dalam negeri akan tetapi juga dari luar negeri seperti Malaysia dan Vietnam.
“Tingkatkan terus lho kualitasnya. Karena kompetitor juga berasal dari luar negeri seperti Malaysia dan Vietnam yang kualitasnya juga bagus. Kualitas itu mulai dari kemasan, tampilan gula kristalnya, ijinnya serta sertifikat halalnya,” ujarnya.
Gula Aneka Rasa
Ditemui seusai acara pembukaan, instruktur pelatihan tersebut, Muhaimin menuturkan, pembuatan gula kristal juga bisa ditambah dengan varian rasa seperti kunyit dan jahe. Inovasi tersebut menurut Muhaimin bertujuan agar pasar semakin meminati produksi gula kristal Purbalingga. Muhaimin juga menekankan agar pelaku gula kristal selalu berinovasi agar konsumen selalu memiliki pilihan yang berimbas pada semakin dikenal produk mereka.
“Yang rasa-rasa seperti kunyit dan jahe sekarang makin diminati. Makanya saya menekankan agar para pelaku tersebut bisa terus berinovasi,” kata Muhaimin.
Pada kesempatan itu, Dinperindag Purbalingga juga menyerahkan bantuan alat produksi berupa oven kepada dua kelompok pelaku gula kristal di dua Desa tersebut. Tak hanya oven, peserta yang berjumlah 30 orang itu juga mendapat arit guna menunjang pekerjaan mereka. Pelatihan itu sendiri rencananya diadakan selama tiga hari mulai hari ini hingga Jum’at mendatang. (KP-4).