PURBALINGGA, INFO – Dinas Pertanian Kabupaten Purbalingga menargetkan produksi kedelai di Kabupaten Purbalingga sebesar 15.000 ton di tahun 2018. Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Pertanian (Dinpertan) Kabupaten Purbalingga, Ir Lily Purwati setelah kegiatan Pencanangan Gerakan Tanam Kedelai 10.000 Ton di Desa Sindang, Kecamatan Mrebet bersama Bupati Purbalingga, Dandim 0702/Purbalingga dan Dinpertan, Rabu(11/4).
“Pada tahun 2017, luas panen kedelai di Kabupaten Purbalingga hanya 84,1 ha dan menghasilkan 124 kedelai kering. Targetnya tahun 2018 dapat menghasilkan 1,5 ton/ha kedelai dikalikan 10.000 ha, jadi 15000 ton,” ungkapnya.
Dijelaskan, dalam rangka mensukseskan program nasional swasembada kedelai di tahun 2018. Provinsi Jawa Tengah ditargetkan mengembangkan area tanam kedelai seluas 200.000 ha dari Pemeritah Pusat. Sedangkan Kabupaten Purbalingga mendapatkan alokasi Perluasan Area Tanam Baru (PATB) ketiga terluas di Jawa Tengah yaitu 10.000 ha.
Lily mengatakan gerakan tanam kedelai 10.000 ha tersebut akan dilakukan pada 18 Kecamatan dan 650 Kelompok Tani di Kabupaten Purbalingga. Tambahnya, bantuan dari kementrian pertanian sebesar 9,52 miliar, masing masing petani akan mendapat modal senilai Rp 952 ribu. Ia optimis hasil kedelai dari purbalingga mampu bersaing. “Kami sudah bertemu petani dan datangkan perusahaan dari Grobogan. Mereka siap membeli hasil kedelai dari Purbalingga. Calon benih akan dibeli Rp 8000/kg dan hasil konsumi akan dibeli Rp 6500/kg, jadi kita optimis,” katanya.
Sementara itu, Bupati Purbalingga, H Tasdi SH MM dalam sambutannya berharap program swasembada kedelai di Indonesia, dan di Kabupaten Purbalingga pada khususnya dapat terwujud sehingga mampu ngengurangi impor yang muaranya pada pemerataan ekonomi. “ Jadi, program Bela Beli Purbalingga juga tidak setenggah setengah, artinya tempe dibuat oleh orang Purbalingga, kedelainya ya harus dari Purbalingga. Kita harus bisa berdikari di bidang ekonomi, seperti yang dicita-citakan presiden soekarno dulu,” ungkapnya. (PI6)