PURBALINGGA, INFO – Bupati Purbalingga H. Tasdi, SH, MM mencanangkan gerakan menanam pohon dalam rangka Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) dan Bulan Menanam Nasional (BMN) yang dilaksanakan setiap tahun di seluruh Indonesia, baik ditingkat pusat, provinsi maupun kabupaten/kota.
Pencanangan dilaksanakan di desa Sangkanayu Kecamatan Mrebet, diawali penyerahan bibit pohon dari perwakilan perusahaan kayu di Purbalingga kepada Bupati dan dilanjutkan kepada kepala desa Sangkanayu Ali Nursetiawan, SPd. Pencanangan juga ditandai dengan penanaman pohon secara simbolis oleh Bupati H. Tasdi, SH, MM; Wakil Bupati Dyah Hayuning Pratiwi, SE, BEcon; Ketua TP PKK Ny Erni Widyawati, Ketua DPRD H. Tongat, SH, MM dan forkopimda.
“Di kabupaten Purbalingga ditanam 272.700 batang pohon. Sedangkan yang ditanam di desa kami (Sangkanayu-red) 38.700 batang terdiri dari bibit Albasia 32.000 batang dari industri kayu dan 6.700 batang bibit produktif dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Jawa Tengah. Jenisnya durian, klengkeng dan nangka,” ujar Ali Nursetiawan di sela-sela acara yang dipusatkan di lapangan desa setempat, Selasa (5/12).
Selain dari DLHK Provinsi Jateng, bantuan bibit juga dari Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung Serayu Opak Progo (BPDAS HL SOP) berupa bibit produktif 27.500 batang dan agroforestri 20.000 batang. Lainnya dari Kebun Bibit Rakyat (KBR) 80.000 batang. Sedangkan dari industri kayu di Purbalingga dengan total bantuan 138.500 batang berasal dari PT. Wana Makmur Sejahtera (WMS) sejumlah 100.000 batang, PT. Purbayasa 15.000 batang, PT. Majapura 10.000 batang, PT. Bima Nugraha 5000 batang, PT. Karya Bhakti Manunggal (KBM) 2.500 batang, kemudian PT. Sun Jaya Prima (SNJP) 2.500 batang dan PT. Phonik 3.000 batang.
Bupati Purbalingga H. Tasdi, SH, MM sangat mengapresiasi keterlibatan industri pengolahan kayu di Purbalingga dalam kegiatan HMPI dan BMN di Purbalingga. Bupati juga menyampaikan penghargaan kepada PT. Wana Makmur Sejahtera Bukateja yang telah mengalokasikan bantuan bibit terbanyak diantara industri pengolahan kayu lainnya.
“Mengapa industri kayu dilibatkan dalam kegiatan penanaman pohon. Supaya mereka tidak hanya menikmati hasil penebangan pohon saja. Merekapun harus terlibat bagaimana menjaga alam kita,” kata Tasdi.
Bupati Tasdi mengharapkan industri kayu lainnya untuk bergerak melakukan penanaman pohon. Menurut Bupati, di kabupaten Purbalingga masih banyak daerah hutan yang butuh reboisasi. Selain Sangkanayu, ada Karangmoncol, Karangjambu, Karangreja, Karanganyar dan daerah-daerah hutan rakyat yang masih harus disuplay CSR (Corporate Social Responsibility) bibit pohon penghijauan.
“Dari kegiatan ini ada 234.000 batang yang disalurkan di berbagai wilayah seperti kecamatan Rembang, Bobotsari, Bojongsari, Karangreja, Karangjambu, Karanganyar, Karangmoncol, Keligondang, Pengadegan, Mrebet dan Kutasari,” jelasnya.
Bupati mengingatkan, terkait penanaman pohon, Presiden RI Joko Widodo telah menginstruksikan setiap warga negara agar selama hidupnya minimal menanam 25 pohon. Program tersebut dapat terlaksana jika semua warga dapat melakukan gerakan menanam di halaman rumah yang kosong. Lebih luas lagi, lanjut bupati, hutan-hutan yang kosong dapat menjadi lokasi gerakan menanam oleh masyarakat dan lembaga. Supaya alam kita segar dan lestari, untuk kehidupan tidak hanya hari ini, juga untuk masa yang akan datang. (PI-4/PI-5)