Purbalingga_Ekspo Dinarspus berlangsung selama tiga hari mulai hari Senin sampai hari Rabu. Pada hari ketiga diisi dengan kegiatan berupa bedah buku yang dihadiri para kepala SD, pelatihan menulis bagi guru TK dan lomba desain stiker untuk pelajar SMA. Bupati Purbalingga hadir di hari terakhir Ekspo, Rabu (18/9).
Dalam sambutannya Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi mengatakan, acara bedah buku merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan angka literasi melalui budaya membaca dan menulis. Saat ini mulai kementrian, perpustakaan baik dari tingkat provinsi sampai kabupaten, sedang giat membudayakan literasi atau gemar membaca. Hal ini dilatarbelakangi survei yang menunjukan angka literasi Indonesia masih jauh tertinggal dari negara-negara lain.
Kabupaten Purbalingga juga lagi giat meningkatkan angka literasi atau gemar membaca, baik melalui ekspo maupun perpustakaan keliling. Termasuk mendorong sekolah-sekolah dan desa memiliki perpustakaan sendiri. Karena Kabupaten Purbalingga sudah memiliki payung hukum berupa perda terkait perpustakaan.
Bupati juga memberikan apresiasi kepada penulis buku Teka Teki Warisan Kakek, Rohmat Giyo Rahmadita seorang guru GTT SD 4 Pengadegan. Buku fiksi terbitan Indifa Media Kreasi saat ini sudah tersebar di toko-toko buku se Indonesia.
“Kalo mas Rohmat saja bisa, saya yakin bapak ibu para guru yang memiliki kompetensi serupa, saya yakin bisa. Karena di tahun 2018 lalu, PGRI juga sudah meluncurkan 125 judul buku karya guru-guru yang ada di Kabupaten Purbalingga. Nanti, tahun ini di bulan November pada saat ulang tahun PGRI, juga akan mengadakan peluncuran buku, ada sekitar 200 judul buku. Harapannya bedah buku ini bisa menginspirasi, agar para guru memiliki karya tulis yang hebat, serta bermunculan penulis-penulis hebat asal Purbalingga, ”pinta Bupati.
Usai membuka bedah buku, bupati sempat melihat lomba desain stiker yang diikuti pelajar SMA/SMK se Kabupaten Purbalingga. Sebelum meninggalkan lokasi Ekspo Dinarspus, bupati mengajak menyanyi lagu “Tanah Airku” bersama para siswa TK dan SD yang ada di lokasi tersebut.
Sementara Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah Jiah Palupi mengatakan, pada hari pertama Ekspo, pihaknya bekerjasama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) mengundang siswa MTs untuk bersama mengikuti sosialisasi bahaya Narkoba, kegiatan lain berupa “BI Mengajar dengan melibatkan siswa SMAN 1 Pubalingga dan MA Sambas. Pada hari kedua bekerjsama dengan Dinas Kominfo mengundang siswa SMPN 2 Purbalingga untuk mengikuti sosialisasi Etika Bermedia Sosial. Dilanjutkan lomba mendongeng bagi siswa SD/MI.
Puncak kegiatan Ekspo Dinarpus dilakukan hari Rabu ini, kegiatannya berupa bedah buku yang diikuti oleh perwakilan kepala SD se Kabupaten Purbalingga dan guru bahasa Indonesia SMP se Kabupaten Purbalingga, dan bekerjasama dengan Persatuan Wartawan Indonesia mengadakan pelatihan menulis untuk guru-guru TK se Kabupaten Purbalingga.
Ditambahkan Jiah Palupi, untuk menggaet peminat baca para remaja atau kaum milenial, Dinarspus meluncurkan program baru bernama D’Ars Bangga atau Digital Arsip Purbalingga yang berisi napak tilas bukti-bukti arsip sejarah masa lalu Purbalingga, ditambah juga arsip di era sekarang dan arsip masa depan. (u_humpro)