PURBALINGGA, HUMAS – Sebanyak enam orang calon haji akan berangkat Kamis (18/10) dan bergabung dalam Kelompok Terbang (Kloter) 89 atau yang disebut-sebut sebagai Kloter Sapu Jagat karena mencakup para calon haji dari berbagai kabupaten/ kota se-Jateng. Enam calon haji ini mendapat kesempatan berangkat karena adanya tambahan kuota dari Kementrian Agama RI, sementara usia mereka sudah lanjut sehingga perlu diprioritaskan.
“Seperti Eyang Sunarti dari Babakan Kalimanah. Usianya 92 tahun, tapi mendapat jatah berangkatnya tahun 2021. Kan lama sekali. Makanya, setelah ada tambahan kuota ini, kami memprioritaskan yang lansia, ditambah pendampingnya yang biasanya masih ada hubungan saudara,” ujar Plt Kepala Kantor Kementrian Agama Drs H Bambang Sucipto MPdI usai memimpin Rapat Persiapan Kegiatan Amaliyah Idul Adha 10 Dzulhijjah 1433 H di Aula Kantor Kemenag Purbalingga, Rabu (10/10).
Tidak seperti calon haji umumnya yang berangkat dari Pendopo Dipokusumo, para Calon Haji Tambahan ini akan diberangkatkan dari kantor Kemenag Purbalingga pukul 05.00 dengan harapan sudah sampai di Asrama Haji Donohudan sekitar pukul 14.00. Bambang mengatakan pihaknya telah mempersiapkan dua mobil untuk pemberangkatan ini terdiri dari satu mobil berisi para jamaah calon haji dan mobil lainnya untuk para official dari Kantor Kemenag.
Terpisah, Kepala Seksi Pendidikan Agama pada Masyarakat dan Pemberdayaan Masjid (Penamas) Kantor Kemenag Purbalingga, Rasimun mengatakan meskipun jumlah calon haji ini hanya enam, pihaknya tetap melakukan bimbingan manasik haji. Bimbingan manasik haji ini lebih intensif, mengingat para calon haji ini hanya memiliki waktu sangat sempit karena pengumuman tambahan kuota haji juga terhitung mendadak.
“Agar tidak emban cindhe emban siladan, kami tetap memberikan bimbingan manasik haji sebagaimana hak calon haji umumnya. Hanya saja, karena waktunya mepet, kegiatan bimbingan haji lebih intensif,” tuturnya.
Tambahan kuota ini, menurut Bambang, terjadi karena adanya pembatalan pemberangkatan haji dari berbagai kabupaten/ kota se-Indonesia dengan berbagai alasan seperti meninggal dunia, sakit parah, melahirkan, atau tidak mampu melunasi Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH) hingga batas waktu yang ditentukan.
Bambang menambahkan, tambahan kuota seluruhnya untuk musim haji tahun ini sebanyak 21 orang calon haji. Hanya saja 15 orang telah berangkat bersama 487 calon haji reguler 24 September lalu dengan Kloter 18 dan 19. Sebanyak 15 peserta calon haji tambahan ini terdiri dari mereka yang baru melunasi BPIH pada gelombang kedua.
Masih tersisa empat orang calon haji yang urung berangkat tahun ini, karena hingga batas waktu pembayaran gelombang III sekalipun, mereka tak sanggup melunasi. Tapi mereka akan diprioritaskan pemberangkatannya tahun depan. (humas/cie)