PURBALINGGA– Sedikitnya enam siswa SMA/SMK di Purbalingga dipastikan tak lulus ujian nasional 2015. Pasalnya, dalam pelaksanaan UN hari pertama, Senin (13/4) kemarin siswa bersangkutan tidak mengikuti UN karena mengundurkan diri.
“Kemarin ada enam siswa mengundurkan diri dengan berbagai alasan. Yakni dari SMA Muhammadiyah 2 Bobotsari 3 siswa. SMK Ma’arif Karangreja, SMK Ma’arif Bobotsari dan SMK Negeri Bojongsari masing-masing 1 siswa,”ujar Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Purbalingga Jiah Palupi Twihantarti, Selasa (14/4).
Secara keseluruhan, pelaksanaan UN hari pertama kemarin tingkat kehadiran siswa sangat memuaskan. Hanya ada 9 siswa yang tidak hadir mengikuti UN. Diantaranya, 4 siswa dari jenjang pendidikan SMA tidak hadir, 3 diantaranya karena mengundurkan diri dan 1 siswa karena sakit.
Kemudian untuk jenjang SMK yang melaksanakan UN-PBT (Paper Based Test) ada 4 siswa tak hadir, karena mengundurkan diri 3 orang dan sakit 1 orang. Sedangkan untuk SMK UN-CBT (Computer Based Test) hanya ada 1 siswa yang tidak mengikuti UN karena sakit.
“Enam siswa yang mengundurkan diri berarti sudah keluar dan dipastikan tak lulus. Sedangkan siswa yang sakit dan belum mengikuti UN akan mengikuti UN susulan pekan depan (20-23 April-red),” jelasnya.
Sementara, untuk pelaksanaan UN hari kedua (14/4) selain yang mengundurkan diri, ada 2 siswa SMA yang tidak mengikuti UN karena sakit masing-masing dari SMA Muhammadiyah 1 Purbalingga dan SMA Negeri Padamara. Sedangkan untuk SMK UN-CBT 1 siswa SMK Negeri Bukateja tidak hadir, juga karena sakit dan opname di rumah sakit.
Seperti diberitakan, tahun ini UN SMA/SMK/MA di Purbalingga diikuti sebanyak 8.574 siswa. Sebanyak 2.192 siswa diantaranya mengikuti UN online atau UN-CBT.
“Enam sekolah yang mengikuti UN online diataranya SMK YPT Purbalingga I, SMK YPT II, SMK Muhammadiyah 1 Purbalingga, SMKN 1 Purbalingga, SMKN Bukateja dan SMKN 2 Purbalingga. Sedangkan siswa lainya mengikuti UN dengan metode lama dan menggunakan naskah jawaban dimana dalam menentukan hasilnya dengan dipindai komputer,” terangnya. (Hardiyanto)