PURBALINGGA, INFO- Era yang maklum disebut dengan era disrupsi dengan pemanfaatan ruang digital harus disikapi menjadi hal yang positif. Hal tersebut disampaikan kepala Dinkominfo Purbalingga, Jiah Palupi Twihantarti saat acara Focus Group Discussion (FGD) tang kecakapan digital, Jum’at (30/9/2022) di ruang rapat Bupati.
Jiah mengatakan, ruang digital bisa digunakan untuk sesuatu yang konstruktif demi kepentingan dan kemaslahatan masyarakat. Menurutnya, kebermanfaatan ruang digital harus lebih ditekankan ketimbang hal yang menimbulkan destruktif seperti pornografi, penipuan, judi dan lain sebagainya.
“Termasuk perundungan di dunia maya dan radikalisme. Seharusnya bisa digunakan untuk hal yang konstruktif sehingga bermanfaat untuk kepentingan bersama,” katanya.
Lebih lanjut, Jiah menjelaskan empat indikator kecakapan digital seseorang di antaranya adalah digital skills yaitu kemampuan individu dalam mengetahui, memahami dan menggunakan perangkat keras dan piranti lunak serta sistem operasi digital. Kemudian digital ethics yaitu kemampuan individu dalam menyadari, mencontohkan, menyesuaikan diri, merasionalkan dan mengembangkan tata kelola etika digital dalam kehidupan sehari-hari.
“Jika di kehidupan nyata santun, diharapkan di ruang digital juga demikian,” ujarnya.
Ketiga adalah digital culture yaitu kemampuan individu dalam membaca, menguraikan, membiasakan, memeriksa dan membangun wawan kebangsaan, nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari. Terakhir adalah digital safety yaitu kemampuan individu dalam mengenali, mempolakan dan meningkatkan kesadaran keamanan digital dalam kehidupan sehari-hari.
“Kemampuan mencari, memilih layanan yang dibutuhkan dan menggunakan internet secara baik juga harus dimiliki setiap individu,” pungkasnya. (LL/Kominfo)