PURBALINGGA – Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi (Tiwi) mengapresiasi gelaran Festival Durian Jenderal Soedirman yang diselenggarakan di Dusun Sumingkir, Desa Bantarbarang, Kecamatan Rembang. Menurutnya, festival durian lokal tersebut mampu mengangkat potensi pertanian dan pariwisata yang ada di Kecamatan Rembang
“Tentu festival ini selain mengenalkan durian lokal dari Desa Bantarbarang juga sekaligus promosi pariwisata karena mampu menarik orang-orang untuk bisa datang ke Bantarbarang utamanya Kecamatan Rembang ada MTL dan juga curug di sini,” kata Bupati Tiwi dalam sambutannya pada Festival Durian Bumi Soedirman #1 di Lapangan Dusun Sumingkir, Desa Bantarbarang, Kecamatan Rembang, Minggu (26/11/2023).
Bupati menuturkan meskipun festival durian baru pertama kali diselenggarakan di Desa Bantarbarang, namun antusiasme masyarakat luar biasa. Masyarakat dari berbagai penjuru Purbalingga bahkan ada pula dari luar kota yang datang dan rela mengantri di jalan demi mencapai lokasi festival durian.
“Jadi dari mulai masuk Bantarbarang sampai lokasi itu sudah macet dan butuh perjuangan yang luar biasa. Saya naik sepeda motor dan itupun berhenti sehingga tadi sempat berjalan kaki juga,” ujarnya.
Bupati mengatakan pecinta durian di Kabupaten Purbalingga dan dari luar kota luar biasa banyak. Oleh karena itu, Bupati menekankan perlu adanya evaluasi dari panitia penyelenggara agar nantinya festival durian dapat terlaksana dengan baik dan lancar.
“Jadi kedepan kita sependapat bahwa kegiatan festival ini harus kita lanjutkan lagi, cuma memang nanti dari tata letak, acaranya harus ada perbaikan dan dikemas dengan lebih menarik lagi sehingga nantinya festival ini bisa lebih baik,” pesan Bupati Tiwi.
Bupati Tiwi menjelaskan di Desa Bantarbarang khususnya Dusun Sumingkir ada sekitar 300 hektar perkebunan yang ditanami durian. Durian yang dihasilkan memiliki rasa yang manis dan tidak kalah dengan durian lainnya.
“Saya pun hari ini baru tahu kalau Desa Bantarbarang ini salah satu komoditas unggulnya adalah durian, setahu saya durian hanya ada di Tetel, kemudian Nangkod dan ternyata durian Bantarbarangpun tidak kalah dengan durian yang lain,” terangnya.
Adanya festival ini memberikan keuntungan bagi masyarakat setempat dan petani durian yakni adanya perputaran ekonomi. Selanjutnya, mempromosikan durian lokal dari Desa Bantarbarang ke masyarakat luas.
“Suatu hal yang positif dalam rangka menggerakan sendi-sendi perekonomian masyarakat, para kelompok taninya sejahtera, kemudian mereka juga bisa mendapatkan pendapatan dari transaksi jual beli durian yang ada,” ungkap Bupati Tiwi.
Kades Bantarbarang, Mistrianti menyampaikan terima kasih kepada Bupati Purbalingga beserta jajarannya yang telah hadir menyemarakkan festival durian. Mistrianti mengatakan ada dua jenis durian lokal dar Desa Bantarbarang yang cukup terkenal yakni durian gethuk dan bokir.
“Kurang lebih ada 500an durian dari beberapa kelompok tani durian yang hari ini dibagikan untuk masyarakat dan pengunjung yang hadir,” kata Kades Mistrianti. (Lil/Prokompim)