PURBALINGGA, DINKOMINFO- Ratusan siswa SD, SMP, SMA/SMK dan warga Kecamatan Kutasari, menyambut kehadiran Bupati Purbalingga H. Tasdi, SH. MM. dan selanjutnya bersama-sama melaksanakan senam maumere di lapangan Desa Kutasari. Kegiatan tersebut merupakan rangkaian Gebyar Germas Puskesmas Kutasari pada Rabu (24/05), sebagai kepedulian Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga mewujudkan masyarakat sehat, aktif, mandiri dan produktif.
Selanjutnya, Bupati Tasdi, Ketua Tim Penggerak PKK Kab. Purbalingga Ny. Erni Widyawati Tasdi, S.Sos. dan juga Sekda Purbalingga Wahyu Kontardi, SH. membubuhkan tanda tangan pada lembar komitmen yang diikuti Kepala DKK Purbalingga dr. Hanung Wikantono MPPM, Camat Kutasari Raditya Widayaka AP., Ka. Puskesmas Kutasari Dhiah Farida A.SKM, M.Kes., Kapolsek Kutasari Suswanto, SH. dan Danramil Kutasari Kapt. Susilo Prasetyo dan para Kepala Desa di Kecamatan Kutasari.
Selain itu, Bupati Tasdi bersama siswa-siswa dari sejumlah sekolah juga melaksanakan cuci tangan dan menggosok gigi bersama yang dipandu tenaga kesehatan Puskesmas Kutasari dan para guru. Kemudian mengukuhkan komunitas peduli ibu hamil serta pembagian makanan tambahan bagi ibu hamil dan balita serta sejumlah doorprize bagi masyarakat oleh Ny. Erny Tasdi dan juga berkenan melakukan cek kesehatan dan mengunjungi stand germas.
Dalam sambutannya Bupati Tasdi berharap, gebyar germas nantinya akan menjadi agenda rutin yang dilaksanakan di tiap kecamatan untuk menggerakkan masyarakat supaya sehat. Menurutnya, kegiatan germas ini merunut pada 4 aspek penting yaitu filosofis, yuridis, sosiologis dan dimana.
“Dalam aspek filosofisnya, tujuan didirikannya negara adalah mewujudkan masyarakat yang sejahtera dan salah satu unsur masyarakat sejahtera adalah terwujudnya masyarakat yang sehat karena tidak mungkin akan sejahtera apabila kesehatan masyarakatnya tidak terjamin,” kata Bupati Tasdi.
Kesehatan, menurut Bupati Tasdi, mempunyai 4 variabel yaitu sehat jasmani, membangun tubuh manusianya, sehat rokhani, yaitu manusia yang beragama, beriman dan bertakwa, sehat ekonomi, yaitu mampu memenuhi kebutuhannya dan terakhir sehat situasi, yaitu kondisi negara yang aman dan nyaman.
“Mewujudkan Tata tentrem kerta raharja, sebelum menuju raharja harus temata dulu, setelah temata harus tentrem, setelah tentrem baru kita melaksanakan kerta atau kerja mewujudkan raharja atau kesejahteraan,” lanjut Bupati Tasdi.
Sedangkan menurut aspek yuridis , germas mengacu pada amanat Undang-undang Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan dimana pemerintah wajib mendorong masyarakatnya supaya sadar, mau dan mampu untuk melaksanakan langkah-langkah prefentif/ pencegahan agar kesehatannya tetap terjaga baik karena datangnya penyakit bahkan kematian bisa secara mendadak.
“Pada aspek sosiologis yang mendasari germas, adalah berkembangnya paradigma baru (transisi epidemiology) yaitu penyakit yang tidak menular namun dapat menyebabkan kesakitan bahkan kematian mendadak, dan menurut penelitian disebabkan karena perubahan gaya hidup yang cenderung kurang olahraga, kurang makan sayuran, suka mengkonsumsi makanan instan, lupa cek kesehatan, dan kurang istirahat cukup,” kata Bupati Tasdi.
Maka dari itu Bupati Tasdi berharap, gebyar germas bukan hanya sebatas seremonial saja namun lebih penting adalah mewujudkan tujuan dilaksanakannya germas sebagai langkah nyata dari Pemerintah utamanya Dinas Kesehatan yang merupakan solusi untuk mewujudkan komitmen yang telah ditandatangani bersama-sama dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat . (t/HR)