PURBALINGGA, INFO- Gendera (Bendera) yang paling sakral dan yang paling layak dipertahankan di negara ini adalah bendera merah putih. Hal itu tergambar dari pementasan teater Katasapa (Komunitas Sastra Perwira) dengan judul “Gendera Nang Ngarep Umah”, Jumat malam (30/3) di GOR Mahesa Jenar Purbalingga.
Komunitas yang dikomandani Ryan Rachman tersebut mementaskan sebuah cerita yang dewasa ini memang terjadi di masyarakat. Masyarakat digambarkan berebut kepentingan partai politik dengan benderanya masing-masing hingga mengorbankan hubungan keluarga. Dalam cerita tersebut, tokoh bernama Parmin dan Parman berebut tempat pemasangan bendera partai politiknya masing-masing. Di akhir cerita, ayah Parman dan Parmin yang seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) mengambil bendera pusaka merah putih seraya berkata “mayuh pada dihormati bendera merah putih kiye. Sing kudune dipertahana kue merah putih. Aja pating pethutungan rebutan gendera partai“. Yang dalam bahasa Indonesia berarti “Mari hormat kepada bendera merah putih ini. Yang seharusnya dipertahankan adalah merah putih. Jangan berkelahi hanya karena bendera partai”.
Ryan Rachman yang membuka acara tersebut mengatakan, pementasan itu sebagai salah satu upaya komunitasnya melestarikan kebudayaan di Purbalingga. Dia menambahkan, seniman di Purbalingga perlu diajak diskusi jika pembangunan gedung kesenian yang direncanakan dibangun oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga mulai dilaksanakan.
“Kami berharap Pemkab mengajak diskusi kami para seniman ketika gedung kesenian sudah akan dibangun. Jangan sampai seperti Kabupaten sebelah yang terkesan mubah karena seniman disana tidak mau memakai gedung tersebut karena tidak sesuai kebutuhan,” katanya.
Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Purbalingga, Subeno yang hadir mewakili Bupati menuturkan, Pemkab Purbalingga terus berkomitmen melestarikan budaya asli Indonesia khususnya Purbalingga. Menurutnya, kegiatan berbau budaya seperti uyon-uyon, calung dan sebagainya selalu ditampilkan di acara-acara penting Pemkab.
“Pemkab Purbalingga akan selalu berkomitmen melestarikan bahkan berusaha memajukan kebudayaan asli Purbalingga. Kami ingin regenerasi terus berjalan agar kebudayaan asli Purbalingga tidak punah,” pungkasnya. (PI-8)