PURBALINGGA, Untuk membangun dan mengembangkan gugus depan (gudep) yang lebih baik lagi, Gerakan Pramuka Kwarcab Purbalingga dihimbau untuk mengembangkan gudep berbasis komunitas. Gudep ini dikembangkan melalui jalur non sekolah terutama terhadap komunitas kamu muda.
Hal tersebut di ungkapkan oleh Ketua Kwartir Daerah (Kwarda) gerakan pramuka Jawa Tengah, S. Budi Prayitno saat memberikan sambutannya pada saat pelantikan Ketua Majelis Pembimbing Cabang Antar Waktu Kwarcab Purbalingga, Sukento Rido Marhaendrianto di Pendopo Dipokusumo. Kamis (18/2)
Untuk memenuhi sarana Gudep yang optimal harus dilakukan proses latihan oleh pembina pramuka yang mempunyai standar, sehingga outputnya dapat terukur secara kuantitatif. “Gerakan Pramuka tanpa gudep yang bermutu dan terstandar tidak akan menunjukan eksistensinya” kata Prayitno.
Terkait kebijakan kurikulul 2013 yang menetapkan kegiatan ekstrakurikuler wajib bagi sekolah dasar sampai sekolah menengah atas, seluruh sekolah yang ada di Purbalingga harus menyikapi dan memaknai kebijakan tersebut secara proposional. Dalam hal ini semua siswa wajib mengikuti kegiatan ekstrakurikuler pramuka.
“ Secara substansi kurikulum nasional dan pendidikan kepramukaan mengemban amanah yang sama yaitu mengembangkan kompetensi sikap, pengetahuan dan ketrampilan dengan perbandingan yang proposional sesuai dengan kedudukannya sebagi pendidikan formal dan non formal” tambah Prayitno.
Secara metodologis mengacu pada satu sistem among dengan derivasibya sesuai dengan tingkat perkembangan psikologis peserta didik.
Sukento berpendapat gerakan pramuka selain mengajarlan generasi muda untuk berempati dengan sesamanya juag melatih jiwa enterpreneurship. Jiwa yang saling menghargai, yang selalu bekerjasama, jujur, tulus, ikhlas, bertangungjawab.
“Gerakan pramuka juga dapat melatih disiplin, konsisten dan menciptakan pikiran, perkataan dan perbuatan yang mulia” kata Sukento.
Sukento berpesan kepada seluruh Mabicab untuk selalu melakukan pembinaan secara berkala. Sehingga diharapkan permasalahan segera dapat teratasi.
“Saya mohon gerakan pramuka menjadi ekstrakurikuler wajib di seluruh sekokolah dan Madrasah di Purbalingga. Jika ada yang keberatan melaksanakannya mari kita diskusikan jalan keluarnya” pungkas Sukento.
Sekedar informasai pada saat Muna gerakan Pramuka di Kupang , NTT pada saat yang lalu, Kwarda Gerakan Pramuka Jawa Tengah mendapatkan penghargaan dari Kwarnas sebagai Kwarda tergiat I tingkat Nasional dan Kwarda Tergiat wilayah II. (dy)