PURBALINGGA- Dari 3 (tiga) kelurahan dan 2(dua) desa di Kecamatan Purbalingga baru satu wilayah yang dinyatakan ODF (open defecation free) atau bebas dari buang air besar di sembarang tempat (BABS) yaitu Kelurahan Penambongan, sementara Kel Bojong, Kel Kedungmenjangan, Desa Jatisaba dan Toyareja masalah sanitasi, jambanisasi serta perilaku buang air besar sembarangan masyarakatnya masih menjadi permasalahan serius yang harus segera dituntaskan.
“Ternyata Kecamatan Purbalingga sebagai centre of Purbalingga permasalahan kesehatan, sanitasi, jambanisasi dan perilaku BABS masyarakatnya masih rendah, ini menjadi PR seluruh masyarakat Purbalingga. Tolong tahun ini, maksimal tahun depan permasalahan itu klir, mohon kerjasamanya dari seluruh pihak di Kec Purbalingga bagaimana ke depan harus ODF, tentunya hal ini memalukan, ngisin-ngisina,” kata Plt Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi SE BEcon MM (Tiwi) saat menyampaikan sambutannya pada kegiatan Germas (gerakan masyarakat hidup sehat) bersama Puskesmas Bojong di lapangan Desa Toyareja, Kamis pagi (14/03).
Kepada Camat dan Puskesmas Bojong, Plt Bupati Tiwi meminta untuk dibentuk tim yang bergerak di lapangan memberikan sosialisasi terkait germas dan buang air besar sembarangan karena dari informasi yang diterimanya, masyarakat Kecamatan Purbalingga masih banyak yang buang air besar sembarangan utamanya di sungai.
Dalam kesempatan tersebut, Plt Bupati Tiwi kembali mengajak masyarakat untuk mengimplementasikan Germas yang telah menjadi kebijakan Pemerintah Pusat melalui Kementerian Kesehatan dan ditindaklanjuti sampai dengan tingat Kabupaten. Dari 4 (empat) langkah germas yaitu banyak makan buah dan sayur, olahraga teratur, istirahat cukup serta rajin memeriksa kesehatan dirinya meminta hal itu tidak hanya diingat dan diucap namun dilaksanakan semuanya.
“Bapak ibu bisa cek kesehatannya rutin di Posbindu, Puskesmas maupun di tempat fasilitas kesehatan lainnya dan ada tambahan langkah germas kelima yaitu kurangi merokok, selain mahal, dampaknya juga buruk dan diketahui salah satu faktor penyebab banyaknya masyarakat Indonesia terkena penyakit TBC adalah merokok,” katanya.
Terkait Pemilu, Plt Bupati Tiwi juga ingatkan seluruh masyarakat untuk ikut berpartisipasi memberikan hak suaranya pada pemilu serentak hari Rabu 17 April 2019 nanti, dengan mencoblos 5 (lima) surat suara yang ada. Untuk Kecamatan Purbalingga dirinya mentargetkan presentasi partisipasi warga minimal 80% yang menyalurkan aspirasinya.
“Mumpung masih 35 hari lagi, segera yang belum mempunyai e KTP datang ke Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dindukcapil) Kab Purbalingga dan saya minta di setiap kegiatan pemerintahan yang memobilisasi masyarakat banyak ada pelayanan KTP keliling untuk sinergitas suksesnya pemilu 2019,” kata Plt Bupati Tiwi.
Kegiatan Germas Puskesmas Bojong diawali dengan senam bersama warga, penyerahan bantuan paket beras dan lele, bantuan alat kesehatan, alat pertanian serta bibit tanaman, peninjauan Posbindu, festival pecel, dan lomba gunungan buah dan isi piringku.. Plt Bupati Tiwi yang didampingi suami Rizal Diansyah SE, Sekretaris Daerah Wahyu Kontardi SH beserta para asisten Sekda dan sejumlah pejabat Pemkab Purbalingga berkenan turut serta menandatangani komitmen Germas dan gemari 5 pilar STBM Puskesmas Bojong serta senam bersama siswa SDN Toyareja dalam gerakan cuci tangan pakai sabun dan gosok gigi bersama. Puskesmas bojong menyediakan berbagai macam doorprize yang dibagikan kepada warga melalui undian berupa sepeda, mesin cuci, televisi, kipas angin, kompor gas dan banyak doorprice lainnya. (t/ humpro2019)