PURBALINGGA – Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi SE BEcon MM didampingi suami, Rizal Diansyah SE mengikuti kegiatan Gerakan Bersama Masyarakat (Gebrak) Gotong Royong di Desa Grantung, Kecamatan Karangmoncol, Rabu (24/7). Kegiatan diawali dengan bersepeda usai kegiatan Subuh Berjamah di Desa Pepedan melalui jalan raya Karangmoncol – Pekiringan dan berujung di Grantung.
Kegiatan gotong-royong diawali dari rehab Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) milik Handi Suseno di RT 01 RW 02. Bupati Tiwi dan suami turut membantu menurunkan seng dan genteng rumah tersebut yang sudah lapuk untuk diganti dengan yang lebih layak dan memadai. Rehab ini merupakan bantuan dari PD BKK Purbalingga senilai Rp 12 juta.
“Mudah mudahan bantuan dari BKK ini bisa bermanfaat untuk membangun rumah yang lebih representatif, lebih sehat sehingga nantinya mampu melahirkan keluarga yang sehat dan putra putri soleh dan solehah. Kami atas nama pemerintah mengucapkan terimakasih kepada PD BKK Purbalingga atas bantuannya, semoga berkah barokah, dan semoga ini jadi inspirasi kita untuk bisa berderma kepada orang lain,” katanya.
Selain andil gotong royong rehab rumah Hendi, Bupati bersama-sama masyarakat turut bergotong royong membangun sejumlah infrastruktur desa yang menggunakan Dana Desa (DD). Diantaranya yakni, pemasangan beronjong di Sungai Bodas. Bronjong ini krusial sebagai tanggul untuk mencegah erosi oleh sungai dan membahayakan struktur jembatan.
Selanjutnya, Bupati turut serta bergotong-royong dalam pembangunan jalan rabat beton di Dusun I. Jalan ini dibangun menggunakan DD senilai Rp 120 juta dengan pelaksanaan 30 hari kerja.
Bupati juga meresmikan tempat-tempat inovatif di Desa Grantung. Mulai dari Taman Baca Cahyana. Taman baca ini berupa ruang terbuka yang terdiri dari kolam ikan dan gazebo yang dibangun menggunakan dana Program Kampung Iklim (Proklim). “Mudah mudahan dengan diresmikannya Taman Baca Cahyana ini akan semakin meningkatkan angka literasi di Desa Grantung, sehingga masyarakat khususnya generasi muda menjadi generasi yang cerdas dan berkualitas,” katanya.
Di sebelah taman baca, berdiri sebuah Bank Sampah Cahyana. Bank ini khusus menampung sampah non-organik yang dioleh menjadi aneka kerajinan yang bernilai ekonomis. Bank ini juga difasilitasi alat pilah sampah oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH). Bupati menyampaikan apresiasinya kepada masyarakat karena masyarakat telah menyadari bahwa sampah jika dikelola dengan baik sebenarnya memiliki banyak sekali manfaat.
Dari Bank Sampah, Desa Grantung juga memiliki peternakan Maggot yang berguna sebagai pakan ikan. Maggot ini juga hasil pemanfaatan sampah organik sebagai sarana pengembangbiakan.
Di Sungai Bodas, Bupati bersama para pejabat dan perangkat desa melakukan penebaran 4000 benih ikan Nilem dan 1000 ikan Nila. Sekaligus pendeklarasian Desa Grantung Bebas Sambah dan Bebas buang Air Besar Sembarangan yang dilakukan oleh Kepala Desa dan sejumlah stakeholder setempat melalui penandatanganan komitmen.
Di Lapangan Desa Grantung, Bupati melakukan peletakan batu pertama pembangunan Wisata Edukasi Grantung Sakti Park. Saat ini taman telah dibuatkan masterplan dan penggalian-penggalian. Taman rencanannya aakan ada gazebo, kantin iwak kali, kolam bermain, kolam ikan, spot selfie, zona hias dari sampah dan sebagainya.
Pada acara yang juga Penutupan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) dan Peringatan Hari Kesatuan Gerak PKK ke-47 ini, Bupati menyampaikan kegiatan ini berguna untuk melihat langsung geliat pembangunan dan perekonomian di Desa Grantung. “Alhamdulillah sangat berbahagia, di tengah tengah permasalahan menurunnya nilai gotong royong di masyarakat. Akan tetapi Desa Grantung membuktikan masih mempertahankan unsur nilai Gotong Royong,” katanya.
Kepada TP PKK baik di tingkat Kabupaten, Kecamatan maupun Desa, Bupati mengucapkan terimakasih atas kontribusinya dalam pemberdayaan dan peningkatan kesejahteraan keluarga. TP PKK memiliki tugas strategis mensosialisasikan program pemerintah.(Gn/Humas)