PURBALINGGA – Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi SE BEcon mengunjungi basecamp Griya Petualang Indonesia, di Dukuh Pakejen, Desa Karangjengkol, Kecamatan Kutasari, Minggu (30/1). Founder Griya Petualang Indonesia Eko Pujo Priyanto menyampaikan griya ini diharapkan jadi rumah berbagai komunitas.
“Banyak komunitas-komunitas yang sudah memanfaatkan tempat ini untuk ngumpul, diskusi, kegiatan sosial. Jadi ke depan tempat ini saya persiapkan untuk siapapun komunitas manapun kalau memanfaatkan tempat ini untuk berdiskusi untuk kemajuan Purbalingga monggo saya persilahkan dan saya tidak memungut biaya apapun,” kata Eko dalam acara kenduri memperingati 1 tahun Griya Petualang Indonesia.
Eko menambahkan, tempat ini ia dedikasikan sebagai peran sertanya terhadap pembangunan Kabupaten Purbalingga. Menurutnya, sebagai pemuda sekaligus warga Purbalingga harus merasa punya tanggung jawab yang sama untuk memajukan Purbalingga
Griya Petualang Indonesia sendiri juga memiliki berbagai penyelenggaraan kegiatan di Dukuh Pakejen ini. Pendamping/pengajar Griya Petualang Indonesia, Muhammad Kholik menjelaskan kegiatannya menitikberatkan di berbagai bidang untuk menciptakan kedaulatan pendidikan, ekonomi, pangan, dan energi.
“Kenapa Pendidikan? Karena Indonesia butuh sumber daya yang cerdas, punya pemikiran visioner maka awal mula yang akan kami bangun adalah kedaulatan Pendidikan. Kemudian kami mendampingi para petani, pengrajin gula nira di Pakejen dan sekitarnya untuk kedaulatan ekonomi untuk bagaimana caranya nilai komoditi di daerah ini bisa naik, maka kami kolaborasi dengan beberapa eksportir gula,” katanya.
Lebih jauh, program pendidikan yang telah dilakukan, yakni pendidikan berbasis pengalaman. Mulai dari Pendidikan lingkungan, yakni mengedukasi masyarakat untuk menanam pohon dengan tujuan jangka panjang untuk memunculkan kembali mata air yang hilang.
“Kami juga menyelenggarakan experiential tourism, ada educamp, jadi program pendidikan tapi kurikulumnya petualangan,” katanya.
Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi SE BEcon MM mengapresiasi dengan adanya Griya Petualang Indonesia ini, salah satunya telah peduli terhadap dunia pendidikan. Ia berharap pendidikan yang berbasis petualangan ini dapat terbangun pendidikan yang berkarakter, terlebih selama pandemi anak-anak melakukan pembelajaran online dan menyebabkan mereka kecanduan gadget.
“Jangan sampai anak-anak di tengah kemajuan teknologi justru kecanduan gadget. Anak-anak juga perlu diberi pengalaman bagaimana caranya menanam padi, menderes kelapa, membuat gula kelapa dan sebagainya. Mereka diajak melihat bagaimana kehidupan bermasyarakat di desa dengan berbaur,” kata Bupati.
Ia juga berharap keberadaan Griya Petualang Indonesia bisa terus sustain, bisa terus hadir dan bisa terus memberikan kontribusi, manfaat dan maslahat masyarakat. Terlebih, basis kegiatannya berada di Desa Karangjengkol, yakni desa yang sebelumnya terkenal terisolir dan kemiskinan tinggi, kini diharapkan Desa Karangjengkol akan semakin dikenal luas masyarakat.
“Karangjengkol punya nature view pemandangan alam yang luar biasa. Masyarakat juga harus berbangga karena sebentar lagi juga di desa ini akan berdiri UIN Saizu (Saifuddin Zuhri) sebagai lembaga pendidikan. Pemda juga punya tanah di sini, dan mendapat DAK yang akan kita bangun destinasi wisata,” katanya. (Gn/Humas)