PURBALINGGA – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo SH MIP bersama Jajaran Forkopimda Kabupaten Purbalingga menyaksikan langsung Penerbangan Komersial Perdana Bandara Jenderal Besar (JB) Soedirman, Wirasaba, Purbalingga Kamis (3/6). Gubernur Jawa Tengah dan Bupati Purbalingga secara simbolis menyambut dan mengalungkan bunga kepada pilot dan penumpang Maskapai Citilink yang baru saja landing di bandara ini usai keberangkatan dari Bandara Juanda Surabaya.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo SH MIP menyampaikan, setelah bandara resmi dibuka untuk komersial, maka perlu ada langkah-langkah untuk meramaikan traffic penerbangan baik menuju atau dari Bandara JB Soedirman. “What’s Next? dengan penerbangan yang belum bisa ramai, apa yang kita lakukan? maka harus bicara paket pariwisata terbatas. Kalau bisa kita kembangkan sport tourism di sini,” kata Gubernur Ganjar.
Ia mencontohkan, sport tourism yang dimaksud misalnya marathon, balap sepeda, arung jeram dan sebagainya. Ada banyak potensi yang bisa dikembangkan dari Kabupaten Purbalingga dan sekitarnya yang menarik wisatawan.
Atau dalam sambutan, Gubernur Ganjar juga menawarkan agar kabupaten-kabupaten setempat untuk mengadakan lomba yang menghadiahkan pemenang untuk travelling pulang-pergi dari Bandara JB Soedirman. “Bu Tiwi, kita buat saja acara di sini dan agar bisa mendorong. Kita buat lomba-lomba, yang menang, nanti disuruh naik pulang-pergi. Ini untuk stimulus. Kita punya kreasi dan inovasi yang inshaallah akan kita laksanakan,” katanya.
Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi SE BEcon MM berharap bandara ini bisa memberi manfaat khususnya seluruh kabupaten-kabupaten yang ada di Jawa Tengah bagian barat-selatan, karena keberadaan bandara ini tidak hanya untuk Purbalingga.
“Maka perlu dukungan dan sengkuyung elemen masyarakat di Jawa Tengah bagian barat selatan untuk bersama-sama meramaikan bandara. Sehingga kalau hari ini Bandara JB Soedirman bisa untuk landing pesawat ATR harapannya dua, tiga atau empat tahun ke depan bandara bisa untuk mendarat pesawat Boeing,” katanya.
Director of Technic PT Angkasa Pura II Agus Wialdi menuturkan sebelum pandemic covid-19, bandara JB Soedirman pada mulanya direncanakan akan dioperasikan dengan telah dilengkapi Terminal Permanen. Akibat Covid-19 rencana tersebut terpaksa ditinjau ulang mengingat industri penerbangan, bandara, pariwisata terkena dampak yang cukup berat.
Meski demikian, akhirnya bandara tetap bisa beroperasi dengan infrastruktur yang sudah terverifikasi dan dinyatakan telah memenuhi standar safety security dan juga compliance, baik fasilitas sisi udara maupun darat.
“Dalam jangka pendek kami tetap akan melakukan beautifikasi terminal dengan menambah taman, serta interior terminal sehingga diharapkan terminal tidak kalah cantik dengan terminal bandara di kelasnya,” katanya.(Gn/Humas)