Terkait semakin meningkatnya aktivitas Gunung Slamet dari normal ke waspada, Pemerintah Kabupaten Purbalingga dengan segenap jajarannya saat ini sudah menyiapkan posko pengungsian dan jalur evakuasi bagi warga terdampak atau terdekat dari puncak gunung tersebut apabila terjadi peningkatan status yang lebih berbahaya.
Persiapan penanggulangan bencana yang saat ini dilakukan adalah dengan berbagai upaya pencegahan bahaya apabila terjadi letusan kepada warga masyarakat serta para pendaki, untuk saat ini warga masyarakat khususnya warga Dukuh Bambangan Desa Kutabawa serta sekitar Kecamatan Karangreja pada umummnya dilarang mendekat dalam radius sembilan kilometer dan pendakian untuk sementara waktu ditutup sampai dengan waktu yang tidak ditentukan.
“Walaupun statusnya baru waspda, saya menghimbau masyarakat tetap dalam kondisi waspada. Warga terdekat khususnya Dukuh Bambangan dan sekitarnya diminta tetap berhati-hati dalam aktifitasnya, karena sewaktu-waktu peningkatan status bias saja terjadi,”pinta Imam Subijakto Sekretaris Daerah Kabupaten Purbalingga saat memantau kesiapan tim siaga bencana di Dukuh Bambangan Desa Kutabawa Kecamatan Karangreja Purbalingga Rabu ( 12/3).
Imam mengatakan pihaknya tetap memantau aktifitas gunung Slamet melalui Pusat Vulaknologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMG) serta mengkoordinasikan segala kegiatan yang berkaitan dengan peningkatan aktifitas tersebut, selain itu juga menginvetarisir segala logistik/keperluan dari BPBD, TNI,Polri, SAR dan kesiapan warga masyarakat.
“Untuk saat ini kami focus dengan persiapan teknis serta berkoordinasi dengan berbagai pihak, masker sudah kami siapkan, begitu juga obat-obatan serta posko-posko kesehatan sudah dipersiapkan. Jalur evakuasi sudah dipersiapkan oleh TNi dan tim SAR pokoknya masyarakat tidak usah panic,”kata Imam.
Oleh karena itu sekda meminta kepada warga masyarakat untuk tetap tenang serta beraktifitas seperti biasa anak-anak sekolah untuk semetara belum diliburkan, tetapi harus tetap dalam kewaspadaan.
TNI Siapkan Jalur Evakuasi
Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan apabila terjadi letusan atau statunya pada level yang membahayakan, pihak TNI, BPBD, dan SAR Purbalingga saat ini sudah mempersiapkan jalur evakuasi untuk menyelamatkan warga masyarakat terdekat khususnya Kutabawa dan sekitarnya.
Komandan Kodim 0702 Purbalingga Agustinus Sinaga mengatakan pihaknya sudah mempersiapkan jalur evakuasi apailab sewaktu-waktu gunung Slamet mengalami peningkatan status pada level yang mengancam keselamatan warga masyarakat.
“Jalur evakuasi untuk warga/pengungsi sudah kami siapkan, apabila sampai terjadi peningkatan status yang membahyakan warga masyarakat, pihak TNI dan Pemkab Purbalingga sudah siap mengevakuasi berbagai titik. Titik evakuasi pertama adalah masjid-masjid terdekat, balai desa sampai dengan kecamatan, dan apabila dirasa masih membahayakan para pengungsi akan dievakuasi ke Stadion Goentoer Darjono dan GOR Mahesa Jenar Purbalingga yang ada di pusat kota,”tutur Sinaga.
Sinaga juga meminta kepada aparat untuk tidak segan-segan memberi peringatan kepada masyarakat untuk tidak mendekati zona berbahaya, apabila ada warga yang nekat mendekat pihaknya meminta kepada aparat untuk bertindak tegas.
Terkait dengan hal tersebut Kordinator SAR Purbalingga Yudi mengatakan, pihak SAR sudah melakukan berbagai persiapan dan akan tetap waspada serta tidak henti-hentinya meminta kepada warga masyarakat untuk mewaspadai berbagai kemungkinan yang akan terjadi.
Dengan jumlah 46 orang personil, pihaknya akan mengamankan jalur evakuasi para pengungsi, dan untuk saat ini pihaknya baru menerjunkan separuh dari personil yang ada. Dan apabila statusnya sudah membahayakan seluruh personil diharapkan untuk turun semua.
Selain Sekda ikut dalam pemantauan tersebut Kepala DPU, Dandim 0702 Purbalingga, Unsur BPBD, Kabag Umum Setda, Camat Karangreja serta Danramil Karangreja.(Key)