PURBALINGGA – Ribuan Guru Madrasah Diniyah (Madin), Pembantu Pegawai Pencatat Nikah (P3N) dan Takmir Masjid Agung Darussalam Purbalingga terima uang penghargaan/honor dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga. Honor tersebut diserahkan secara simbolis oleh Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi SE BEcon MM di Pendopo Dipokusumo, Rabu (29/5).
Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda Purbalingga, R Imam Wahyudi SH MSi menyampaikan kegiatan peneyrahan honor ini bermaksud sebagai media silaturahmi antara Bupati Purbalingga dengan para Guru Madin, P3N dan Takmir Masjid Agung Darussalam.
“Memberikan apresiasi atas pengabdian kepada mereka dalam membangun masyarakat Purbalingga di bidang keagamaan; serta memberikan bantuan untuk meningkatkan kesejahteraan mereka,” imbuhnya.
Adapun jumlah dan besaran anggaran yang diberikan kepada mereka diantaranya, Guru Madin sejumlah 1011 orang, dengan bantuan per orang Rp 200.000 per bulan, kali 4 bulan (Januari – April) total Rp 808.800.000. P3N sejumlah 385 orang, dengan bantuan perorang Rp 200.000 dicairkan 4 bulan, total Rp 308.000.000. Takmir Masjid Agung Darussalam sejumlah 37 orang untuk 4 bulan, total Rp 36.800.000.
Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi SE BEcon MM kepada mereka para penerima, menyampaikan terimakasih atas kotribusinya dalam pembangunan di Purbalingga, khsusnya di bidang keagamaan, pedidikan akhlak dan pembentukan mental spiritual bagi generasi muda bangsa di Purbalingga.
“Mudah mudahan apa yang menjadi kerja keras bapak ibu sekalian menjadi tercatat sebagai amal ibadah yang mendapat pahala di sisi Allah Subhanahuwataala,” katanya.
Honor yang diberikan itu merupakan bentuk penghargaan pemerintah atas kerja keras mereka. Meski demikian jumlah penerima masih terbatas dari hasil verifikasi oleh Forum Madin, Ponpes dan TPQ, mendasari skala prioritas. Bupati memastikan sisa honor yang belum terbayarkan (Mei – Desember) akan dicairkan pada saat momentum hari Jadi Kabupaten Purbalingga (Desember) mendatang.
“Nilainya tidak seberapa, namun kami harap itu bisa menambah semangat bapak-ibu untuk mengabdi lebih giat lagi,” katanya.
Terkait dengan pembentukan akhlak, Bupati mengingatkan saat ini merupakan era globalisasi, marak generasi muda yang mengalami degradasi moral, terjerumus pergaulan bebas, narkoba, miras dan ikut dan aliran radikalisme.
“Sudah tentu masalah ini kita sikapi bersama, ini bukan semata PR pemerintah, tapi PR kita semua tokoh agama, tokoh masyarakat. Pendidikan agama, akhlak, bagi anak adalah hal penting saya titip agar ini bisa diberikan kepada generasi muda kita sejak dini, agar bentengi mereka dari pengaruh negatif,” ungkapnya.
Ia berharap dengan keberadaan mereka bisa mencetak generasi bangsa yang islami, qurani dan berakhlakul karimah. Sebab mereka merupakan ujung tombak garda depan memberikan pembinaan akhlak.(Gn/Humas)