PURBALINGGA – Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi SE BEcon MM (Tiwi) didampingi sejumlah pejabat Pemkab Purbalingga menghadiri peringatan Cap Go Meh di aula Klenteng Tempat Ibadah Tridharma (TITD) Hok Tek Bio Purbalingga, Jumat (7/2). Pada kesempatan ini, Bupati Tiwi bersama Ketua Panitia, dr Mulyadi Janto berduet menyumbangkan sebuah lagu mandarin yang berjudul Yue Liang Dai Biao Wo De Xin yang pernah dipopulerkan oleh Teresa Teng.

Perayaaan Cap Go Meh atau yang dikenal sebagai hari ke-15 dan hari terakhir dari masa perayaan Tahun Baru Imlek bagi komunitas Tionghoa ini dilaksanakan berbagai kegiatan menarik di Purbalingga. Pada kesempatan ini Bupati Tiwi disuguhi kuliner Lontong Cap Go Meh yakni  lontong yang disajikan dengan opor ayam, sayur lodeh, telur pindang, dan kerupuk.

Sementara itu dr Mulyadi janto juga menjelaskan Lontong Cap Go Meh juga merupakan kuliner akulturasi Nusantara dengan Chinese Food. “Lontong Cap Go Meh hanya ada di Indonesia. Itu juga kuliner bentuk akulturasi. Kita lihat namanya masakan Chineese Food kan tidak ada santannya, tapi di Lontong Cap Go Meh ada dan halal bisa dinikmati semua orang,” katanya.

Pada perayaan Cap Go Meh ini, Ia bersama segnap umat Konghucu di Purbalingga mendoakan, semoga kita semua panjang umur, murah rezeki dan sejahtera. Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi SE BEcon MM mengucapkan selamat tahun baru imlek 2571. “Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan kebaikan, berkah dan kesehatan kepada kita semua,” ucapnya.

Bupati Tiwi berharap dengan perayaan Cap Go Meh ini akan menguatkan silaturahmi kita dan semakin meningkatkan kebersamaan semua yang tinggal di Indonesia.”Bangsa Indonesia beraneka ragam suku, agama, dan golongan namun kita harus ingat bahwa kita satu sebagai bangsa Indonesia, khususnya sebagai masyarakat Purbalingga,” katanya.

Selain dusuguhi Lontong Cap Go Meh, perayaan kali ini juga menampilkan kesenian Barongsai dan Wushu atau seni bela diri dari umat Konghucu. Acara yang bertemakan Harmoni dalam Keberagaman ini juga dihangatkan oleh budayawan Agus Sukoco bersama grup musik Ki Ageng Juguran. Kegiatan ini dihadiri pula oleh Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Purbalingga, Noor Issja, sejumlah perwakilan tokoh agama Islam, Kristen, Katholik dan komunitas Gusdurian.(Gn/Humas)