PURBALINGGA – Kabupaten Purbalingga pada Sabtu (28/7) menyelenggarakan puncak acara peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) Ke-25 dan Hari Anak Nasional (HAN) 2018 Tingkat Kabupaten Purbalingga di Pendopo Dipokusumo. Pada kesempatan ini, Plt Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi SE BEcon (Tiwi) dalam sambutannya menggagas program family for family.
Plt Bupati Tiwi mengaku prihatin dengan kemisinan di Purbalingga dengan angka 18,80 % dan berada di urutan ke-4 dari 35 kabupaten/kota se-Jawa Tengah. Tercatat masih ada sekitar 171 ribu penduduk Purbalingga yang masih dalam poverty life atau di bawah kemiskinan.
“Bantuan dari pusat, provinsi ataupun kabupaten tidak akan cukup untuk menangulangi kemiskinan saat ini. Program Keluarga Harapan (PKH) dari Kemensos saja itu hanya mampu menampung 37 ribu dari 171 ribu penduduk miskin. Sehingga saya dengan bersama dengan Dinsos ingin menggagas program family for family,” katanya.
Lebih lanjut, Ia menjelaskan family for family artinya dari keluarga untuk keluarga. Ia menggambarkan antinya 1 keluarga mampu di Purbalingga harus mengampu 1 keluarga tidak mampu, sehingga muncul solidaritas untuk saling membantu.
“Nantinya akan dimulai dari jajaran eksekutif eselon II, termasuk saya agar program family for family in mampu menurunkan angka kemiskinan karena bantuan APBN, APBD Provinsi dan Kabupaten tidak akan mampu,
Mengenai teknis lebih lanjut, akan di bahas kemudian hari. Terkait Harganas, Plt Bupati Tiwi juga berpesan kepada hadirin yang berjumlah sekitar 1700 orang ini untuk turut meminimalisir perceraian dan pernikahan dini.
“Ada beberapa PR masalah keluarga yang harus kita selesaikan bersama, salah satunya yaitu tingginya perceraian dan pernikahan dini. Kegiatan ini (Harganas) diharapkan mengingatkan kita akan pentingnya keluarga sebagai unit terkecil masyarakat sebagai pembentuk karakter dan kepribadian anak,” katanya.
Menurutnya, keluarga sangat memiliki peranan penting dalam pembangunan manusia. Sebab dari peran keluargalah nilai-nilai sosial didapat. Baik tentang suatu yang positif ataupun yang negatif, disitulah anak membentuk jati diri dan membentuk karakter. Bangsa yang hebat pasti didukung oleh keluarga yang hebat.
“Ibaratkan bangunan, keluarga adalah pondasi jadi ketika pondasinya kuat dan kokoh maka bangunan di atasnya tahan goncangn. Oleh karena itu saya harapkan keluarga-keluarga yang ada di Purbalingga ini bisa menjadi keluarga yang kokoh agar nanti bisa melahirkan generasi yang hebat, berkarakter dan Genius (Gesit, Empati, Berani, Unggul dan Sehat),” katanya.
Untuk mengatasi masalah keluarga, Plt Bupati Tiwi menghimbau agar seluruh keluarga untuk melakukan perkuatan 8 fungsi keluarga. Diantaranya fungsi keagamaan, sosial budaya, cinta kasih, perlindungan, reproduksi, pendidikan, ekonomi dan pelestarian lingkungan.
Sementara itu Kepala Dinas Sosial Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan anak dan Keluarga Berencana (Dinsosdalduk P3A & KB) Kabupaten Purbalingga Wahyu Ekonanto SH menjelaskan tema acara kali ini yaitu ‘Hari kelarga, hari kita semua’. Pesan inti dari acara rangkaian acara ini adalah ‘Cinta Keluarga, Cinta Terencana, wujudkan anak Purbalingga yang Genius (Gesit, Empati, Berani, Unggul dan Sehat).
“Peringatan Harganas dan HAN ini ada beberapa rangkaian kegiatan. Antara lain, sosialisasi Harganas, Dialog interaktif dinamika pembangunan di radio, pengumpulan foto keluarga bahagia cinta sejahtera yang bertemakan cinta keluarga, cinta terencana dan cinta Indonesia, lomba pemilihan kader program BKB, BKR, BKL, Duta Genre, PIK remaja, UPPKS, PPKS terbaik serta orang tua hebat se-Kabupaten Purbalingga,” katanya.
Sementara pada puncak acara Harganas dan HAN terlaksana kegiatan pelayanan KB implant, gratis untuk 50 akseptor, gelar dagang yang diikuti oleh 18 UPPKS, penerimaan bantuan sosial untuk penyandang disabilitas serta dan hadiah para pemenang lomba.(Gn/Humas)