PURBALINGGA – Hari Lahir Pancasila yang diperingati setiap tanggal 1 Juni menjadi momentum mengingat kembali proses lahirnya Pancasila yang menjadi salah satu tonggak persatuan dan kemerdekaan Indonesia. Hal tersebut disampaikan oleh Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi ketika membacakan Sambutan Gubernur Jawa Tengah dalam Upacara Bendera Peringatan Hari Lahir Pancasila di Halaman Pendopo Dipokusumo, Kamis (1/6) pagi.
“Selain Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928, tonggak persatuan dan kemerdekaan Indonesia juga kita peroleh berkat peristiwa pada 1 Juni 1945,” ujar Bupati.
Yaitu, lanjutnya, disaat Presiden Pertama Negara Kesatuan Republik Indonesia Ir. Soekarno memaparkan pemikirannya tentang dasar negara, yakni Pancasila.
“Tanpa Pancasila, Persatuan Indonesia cuma tinggal cerita. Karena persatuan adalah azimat paling dahsyat negeri ini.” tandasnya.
Dengan penetapan Hari Lahir Pancasila, bangsa Indonesia tidak kehilangan sejarah dan semakin tahu jati diri sebagai bangsa sehingga seluruh potensi untuk meraih kesuksesan bisa dioptimalkan. terbukti, bahkan di tahun 2022 Indonesia berhasil mencetak sejarah surplus terbesar karena tembus USD 54,46 miliar.
“Itulah optimisme pembangunan yang lahir setelah kita mengenal dan menghargai sejarah. Mari kita bahu membahu saling memeras keringat bersama. Pembangunan lewat jalan persatuan, itulah yang namanya gotong royong. Tidak memandang suku, ras, agama maupun golongan.” terang Bupati.
Dalam kesempatan lain, salah satu ASN yang mengikuti Upacara Bendera Peringatan Hari Lahir Pancasila, Rida Kusumawati berharap peringatan Hari Lahir Pancasila kali ini bisa memperkuat kecintaan tanah air, rasa persatuan dan kesatuan bagi para ASN.
“Semoga Hari lahir Pancasila dapat menjadi momentum yang dapat meningkatkan rasa cinta tanah air sehingga kita semua pun bisa menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari,” jelasnya. (GIN/Kominfo)