PURBALINGGA – Sejumlah kegiatan/proyek fisik tahun 2018, dievaluasi oleh Pemkab Purbalingga. Berdasarkan hasil monitoring beebrapa proyek besar dinyatakan telah selesai tepat waktu dan beberapa diantaranya juga mengalami keterlambatan.
Kepala Bagian Administrasi Pembangunan Sekretariat Daerah (Setda) Purbalingga, Yunantono SE menjelaskan, dalam penyelesaian pekerjaan di beberapa paket pekerjaan telah sesuai dengan jadwal pelaksanaan, hal tersebut sangat dipengaruhi oleh metode pelaksanaan yang baik dan berurutan.
“Beberapa kegiatan yang telah selesai dengan tepat waktu adalah: Pembangunan jalan Tidu – Bandara,Peningkatan jalan Jompo – Karangtengah, Pembangunan Jembatan Bumisari – Cipaku Watu Cungur. Peningkatan kapasitas Jalan Pagembrungan –Pengadegan. Peningkatan kapasitas jalan Kembangan – Karanggedang, Peningkatan kapasitas jalan Karangjambu – Jingkang,” katanya, Rabu (16/1/2019).
Selain kondisi tersebut di atas, terdapat paket pekerjaan yang dalam pelaksanaan pekerjaanya mengalami keterlambatan.Diantara paket pekerjaan dimaksud adalah Peningkatan kapasitas Jalan Selaganggeng – Mangunegara, Peningkatan jalan TayasaGendengan, Revitalisasi drainase sekunder Gringsing, Revitalisasi median dan trotoar Jalan Kolonel Sugiri Bobotsari. Peningkatan jalan depan Puskesmas Palimanah, Pembangunan Jembatan Kali Gintung ruas Jalan Pepedan – Tegalpingen, RehabilitasiJembatan Sungai Wotan Kertanegara.
“Sedangkan pelebaran Jalan Kopral Tanwir, mengalami putus kontrak,” katanya.
Beberapa hal menjadi catatan penyebab keterlambatan capaian pelaksanaan pekerjaan. Salah satunya yakni penyedia tidak mampu dalam menyediakan tenaga kerja, material dan peralatan yang dibutuhkan. Dalam hal hasil pelaksanaan pekerjaan, masih ditemuinya penggunaan material yang tidak sesuai dengan spesifikasi dan gambar pelaksanaan.
“Diantara jenis material dimaksud adalah : Batu belah untuk pondasi talud jalan. Masih adanya penyedia yang menggunakan batu padas. Itu kami ditemui dalam pelaksanaan pekerjaan talud jalan pekerjaan pelebaran Jalan Kopral Tanwir dan pekerjaan peningkatan Jalan Tayasa – Gendengan,” katanya.
Selain itu juga didapati perbedaan penggunaan besi beton dengan dimensi pada gambar rencana pada pekerjaan drainase jalan pemeliharaan Jalan Karang Gambas – Mipiran – Susukan (Banyumas). Perbedaan penggunaan besi beton pada pekerjaan share conector pekerjaan pembangunan Jembatan Kali Cingkru Ruas Jalan Gambarsari – Karangtengah di Desa Muntang.
“Masih ditemui hasil ketebalan cor beton pelebaran jalan yang tidak sesuai dengan gambar rencana. Hal tersebut dapat ditemui pada pekerjaan peningkatan kapasitas Jalan Bojongsari – Kutasari. Pada pekerjaan lapis aspal HRS, kekurangan ketebalan ditemui pada paket pekerjaan Kalimanah – Kedungwuluh,” ungkapnya.(Gn/Humas)