PURBALINGGA_Dalam rangka hari ulang tahun ke 124 Bank Rakyat Indonesia (BRI) menggelar pelatihan bagi 10.000 pelaku UMKM. Untuk BRI Cabang Purbalingga mengundang 100 pelaku UMKM. Pelatihan meliputi Pendidikan administrasi dan manajemen keuangan, Enterpreneurship, Akses perbankan dan e-commerce berlangsung di gedung Andrawina komplek Owabong Cottage, Selasa (19/11).
Kepala Cabang BRI Purbalingga Tuti Lestari mengatakan, pelatihan ini berlangsung satu hari dan seluruh Indonesia ada 10.000 pelaku UMKM. Khusus BRI Cabang Purbalingga diberi kuota pelatihan bagi 100 UMKM. Dalam perkembangannya BRI Cabang Purbalingga sampai posisi bulan Oktober jumlah peminjam atau yang memanfaatkan kredit di BRI Purbalingga mencapai 54.514 orang dengan nilai nominal Rp 1,97 triliun.
Jumlah peminjam ini diimbangi dengan jumlah warga Purbalingga yang menyimpan dananya di BRI Purbalingga baik berupa tabungan maupun deposito sebesar 563.148.000 rekening dengan jumlah nominal Rp 1,1 triliun. Kondisi ini menggambarkan sinergi yang luar biasa antara pemilik dana dengan pemanfaat dana, sehingga ada simbiosis mutualisme.
Diungkapkan Tuti lestari, sejak berdirinya BRI dekat dengan usaha mikro dan UKM. Dengan pelatihan ini merupakan penyegaran dan menandaskan kemitraan UMKM dengan BRI. Karena BRI merupakan bank milik rakyat yang besar bersama rakyat, dalam hal ini pelaku usaha kecil menengah.
Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi saat membuka acara mengatakan, pihaknya mengapresiasi adanya pelatihan bagi 10.000 UMKM dan BRI Cabang Purbalingga kebagian 100 UMKM. Berharap kegiatan pelatihan ini dapat bermanfaat dan dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh pelaku UMKM. Pelatihan bagi pelaku UMKM yang diselenggarakan BRI Purbalingga dapat diteruskan di tahun-tahun berikutnya, sehingga dapat meningkatkan motivasi dan semangat pelaku UMKM untuk senantiasa berkontribusi terhadap perekonomian daerah, khususnya Kabupaten Purbalingga.
Bupati mengapresiasi yang digagas BRI dengan pelatihan UMKM karena sejalan dengan visi-misi Kabupaten Purbalingga. Pasalnya pemerintah daerah Purbalingga saat ini sedang fokus untuk mendorong sektor UMKM, sektor pariwisata, sektor industri yang merupakan potensi kabupaten Purbalingga.
Sektor-sektor tersebut saat ini tengah didorong guna menghadapi beroperasinya bandara Jenderal Besar Soedirman. Oleh karenanya keberadaan bandara ini menjadi peluang bagi kabupaten kota utamanya Kabupaten Purbalingga. Masyarakat Purbalingga diharapkan sudah mulai bersiap dan berbenah, sehingga ketika bandara beroperasi sektor-sektor penunjang ini sudah siap.
“Kalo kita mencermati sektor UMKM, dulu pada saat Indonesia dilanca krisis moneter, sektor-sektor lain pada kolap, dan hanya sektor UMKM yang mampu bertahan. Oleh karenanya sektor UMKM merupakan salah satu penyangga perekonomian nasional, termasuk salah satu penyangga perekonomian daerah yang ada di Kabupaten Purbalingga. Sehingga UMKM menjadi sektor potensial yang harus kita gerakkan dan sektor ini menjadi solusi dalam mengatasi persoalan-persoalan yang ada, “ jelas Tiwi.
Pelatihan bagi 10 000 UMKM untuk BRI Cabang Purbalingga dibuka Bupati Tiwi dengan pemukulan gong diikuti oleh 100 pelaku UMKM dari berbagai sektor usaha. (t_humpro)