PURBALINGGA – Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Purbalingga menggelar Musyawarah Cabang (Muscab) ke VI di Andrawina Covention Centre Owabong Cottage, Bojongsari, Minggu (26/8). Selain sebagai ajang silaturahmi antar dokter, kegiatan ini juga sekaligus memilih ketua dan membentuk kepengurusan untuk periode yang akan datang.
Plt Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi SE BEcon yang juga menghadiri acara ini menyampaikan beberapa pesan-pesan kepada para dokter terkait dengan pelayanan kesehatan kepada masyarakat Purbalingga. “Marilah kita bekerja dengan hati nurani, bekerja dengan ikhlas. Tidak hanya memikirkan profit oriented tapi social oriented juga dikedepankan. Kepedulian kepada masyarakat, kepada pasien, harus diutamakan,” katanya saat memberikan sambutan.
Sosok dokter, menurutnya juga merupakan pekerjaan mulia, bahkan lebih mulia dari pada kepala daerah, karena dokter bersentuhan langsung dengan nyawa. Sebab jika mungkin ada keterlambatan atau kesalahan penanganan bisa berakibat nyawa hilang.
Oleh karena itu, Plt Bupati Tiwi mengajak para dokter agar memiliki kepedulian tinggi. “Kita ketahui sekarang pasien mau ketemu dengan dokter di RSUD, saya cek masih harus sampai antri. Yang datang dari jauh harus penuh perjuangan berangkat lebih awal demi bertemu dengan dokter. Saya berharap teman dokter agar kedisiplinan harus ditegakkan,” katanya.
Plt Bupati Tiwi menyampaikan di Kabupaten Purbalingga masih memiliki berbagai PR berkaitan dengan masalah kesehatan. Diantaranya adalah angka rata-rata harapan hidup di Purbalingga masih 72,82 persen atau berada di peringkat 32 di kabupaten/kota se Jawa Tengah.
“Ini PR kita bersama. Itulah yang menyebabkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) kita juga rendah,” katanya.
Sementara dalam hal menjaga pola hidup bersih dan sehat masyarakat Purrbalingga juga belum maksimal. Dari 224 desa di Purbalingga, baru 78 desa yang sudah Open Defection Free (ODF) atau bebas dari buang air besar sembarangan. Selain itu juga kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional saat ini di Purbalingga baru mencapai 82 persen. Sementara target nasional di tahun 2019, minimal 95 persen masyakarat harus sudah terkover JKN.
Sementara itu Ketua Umum Idi Cabang Purbalingga dr Ujang Yanyan Mulyana juga megajak kepada rekan seprofesinya untuk senantiasa mengabdi kepada masyarakat Purbalingga. Beberapa program IDI yang telah terlaksana selama ini adalah bhakti sosial.
“Jika bhakti sosial sebelumnya kita lebih sering mengadakan pengobatan masal. Namun itu sudah kami kurangi dan beralih ke screning penyakit . Ke depan tiap kecamatan perlu dilakukan screning penyakit-penyakit kritis masyarakat yang belum terjamah oleh dokter umum atau pelayanan kesehatan rumah sakit selama ini. Sehingga kita bisa mendiagnosa secara dini, jika memang beresiko tinggi untuk kemudian dibawa ke rumah sakit. Ini amat sangat bermanfaat,” katanya.
Kepada Pemkab Purbalingga, pihaknya menyatakan siap membantu. Ia juga mohon kepada rekan IDI untuk tidak membedakan pelayanan mana yang swasta mana yang negeri, akan tetapi harus berikan semuanya yang terbaik.
Pada pelaksanaan Muscab IDI kali ini juga dilaksanakan musyawarah dalam tema : Meningkatkan persatuan dan kebersamaan Anggota IDI Cabang Purbalingga menuju dokter yang profesional dan berintegritas dalam melayani kesehata masyarakat Purbalingga dio era perubahan pradigma JKN-BPJS. IDI Cabang Purbalingga juga memberikan penghargaan Medical Lifetime Achievement yaitu dokter dengan pengabdian terbaik ditujukan kepada dr H Tamsu Darsa Saputra SpA. (Gn/Humas)