PURBALINGGA, INFO – SMK YPT 2 Purbalingga menampilkan berbagai produk unggulannya dalam Young Entrepreneur Festival (YEF) 2019 di Taman Usman Janatin, yang berlangsung sejak Jumat (30/8) hingga Minggu (1/9). Produk-produk yang ditampilkan tersebut merupakan hasil karya siswanya.
Ketua Jurusan Teknik dan Bisnis Sepeda Motor (TBSM) pada SMK YPT 2 Purbalingga, Hendratmo mengatakan dengan keikutsertaan SMK YPT 2 Purbalingga pada YEF 2019 ini pihaknya dapat turut mempromosikan hasil karya peserta didiknya kepada masyarakat luas. Selain mempromosikan, dengan adanya ajang tersebut pihaknya juga dapat memasarkan karya peserta didiknya yang selama ini masih terkendala.
“Yang jelas kami bias memasarkan ke warga dan juga anak-anak dari SMK yang lain karena kalua hanya di sekolah saja kayanya kurang membuming,” kata Hendratmo, saat ditemui di stand SMK YPT 2 Purbalingga, Sabtu (31/8).
Beberapa produksi yang ditawarkan diantaranya sampo motor, semir ban dan sabun cuci. Dengan adanya ajang ini, ia bersama peserta didiknya dapat mengenalkan produk buatan peserta didiknya ke masyarakat luar.
“Ini produk asli dari sekolah, kita hanya beli bahan bakunya dan kita produksi di sekolah,” ujarnya.
Ia menjelaskan setelah selesai diproduksi, kemudian peserta didiknya diminta untuk memasarkan ke luar sekolah. Hal ini tentu menjadi pembelajaran tersendiri bagi peserta didiknya agar setelah lulus nanti, mereka memiliki kemampuan untuk berwirausaha.
“Karena ini juga kan masuk dalam mata pelajaran Produk Kreatif Kewirausahaan (PKK), di SMK kan ada pelajaran kewirausahaan yang sekarang diganti namanya PKK,” jelas Hendratmo.
Selain memamerkan produk pembersih, SMK YPT 2 Purbalingga juga memperlihatkan gelas atau mug, pin dan jasa cetak foto. Selain itu, ada pula jam digital dan bel sekolah otomatis yang juga merupakan produksi siswa SMK YPT 2 Purbalingga.
“Itu produk sekolah semua, anak-anak yang mengerjakannya, kami para guru hanya membimbingnya,” katanya.
Ia menambahkan di stand SMK YPT 2 Purbalingga juga menampilkan maket rancangan tempat parkir sekolah. Tempat parkir tersebut rencananya menggunakan system computer dengan nama System Monitoring Parkir Berbasis IoT.
“Ini memang belum diaplikasikan di sekolah baru rancangannya saja,” ujarnya.
Dengan keikutsertaan pada acara YEF 2019 ini, Hendratmo berharap peserta didiknya dapat terus berkarya. Selain itu, peserta didiknya juga dapat memproduksi karya yang kreatif dan inovatif.
“Karena ini bermanfaat sekali buat anak-anak, mereka dapat pengalaman dan bisa terus berkarya, juga mereka bias mendapat sedikit keuntungan dari penjualan hasil karya mereka,” pungkas Hendratmo. (PI-7)