PURBALINGGA – Selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), di Kabupaten Purbalingga menunjukan trend yang baik dalam menurunkan positivity rate kasus Covid-19. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga drg Hanung Wikantono MPPM menyebut penurunan ini terjadi secara signifikan pada hasil swab minggu terakhir sampai 3 Februari 2021 lalu.
“Positivity rate per minggu-minggu sebelumnya berada pada angka 46,89%; 37,52%; 39,18%; 52,37% sedangkan hasil test dari pekan lalu terpantau turun menjadi 23,95%, ini mungkin akibat kemarin yang sudah PPKM. Angka tersebut lebih kecil dari nasional yang mencapai 35%,” ungkap Hanung saat Rakor Forkopimda, Jumat (5/2) di Ruang Pringgitan Pendopo Dipokusumo.
Seperti yang diketahui, positivity rate adalah adalah perbandingan antara jumlah kasus positif Covid-19 dengan jumlah tes yang dilakukan. Artinya data terakhir di Purbalingga hanya ada 23,95% kasus positif dan 76,05% kasus negatif dari keseluruhan hasil test SWAB dalam minggu terakhir itu.
“Kami tidak kendor untuk terus melakukan 3T (testing, tracing, treatment). Per minggu kami selalu memenuhi standar WHO yakni 1000 atau 900 test,” katanya.
Demikian dengan angka kesembuhan kasus Covid-19 di Purbalingga juga menunjukan trend yang baik. Saat ini angka kesembuhan mencapai 81,3% dibanding sebelumnya yang berada pada angka 73,4%. “Sehingga kali ini sudah melampaui angka kesembuhan nasional yang mencapai 80%,” katanya.
Meski demikian angka kematian kasus Covid-19 di Kabupaten Purbalingga masih cenderung tinggi yakni 4% . Lebih tinggi dari nasional yang hanya 3%. Per 4 Februari 2021 di Purbalingga tercatat sudah ada 4589 kasus konfirmasi positif Covid-19, 187 diantaranya meninggal dan 3730 diantaranya sembuh. Saat ini masih ada 122 pasien Covid-19 yang dirawat dan 550 orang menjalani isolasi mandiri.(Gn/Humas)