PURBALINGGA INFO – Pelaku UMKM asal Desa Bokol Kecamatan Kemangkon Purbalingga, Bambonesia, turut memamerkan produknya dalam acara Roadshow Pemulihan Ekonomi di Lapangan Desa Panican, Kamis (25/7/24). Pemilik Bambonesia, Rahmat, mengaku merasakan manfaat langsung dari kegiatan yang diselenggarakan oleh Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Purbalingga tersebut.

“Menurut saya (Roadshow Pemulihan Ekonomi) bagus efeknya untuk UMKM, cuma memang harus dievaluasi untuk tata letak stand nya, untuk produk craft sendiri, kuliner sendiri untuk memudahkan pengunjung,” katanya.

Menurutnya, Bambonesia, saat ini bisa terus berkembang berkat  perhatian dari Pemerintah Kabupaten Purbalingga. Salah satunya melalui fasilitasi dari Dinas Koperasi dan UKM Purbalingga sehingga Bambonesia bisa mengikuti Event Karya Kreatif Serayu (KKS) 2024 yang diselenggarakan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Purwokerto pada 20-21 Juli 2024. Rahmat mengaku kebanjiran orderan setelah mengikuti event tersebut.

“Kemarin ikut KKS itu karena saya kan sering ikut kegiatan UMKM seperti ini.  Lalu dari Dinas Koperasi dan UKM Purbalingga mengusulkan ke BI (Bank Indonesia) produk bambu ini, kebetulan kita lolos kurasi. Setelah itu kebanjiran (pesanan) dari Bali, dari Jakarta dari Kalimantan,” katanya.

Rahmat menjelaskan, Bambonesia, memproduksi berbagai produk kerajinan seperti gantungan kunci, gelas, tumbler, piring laminasi yang semuanya berbahan dasar dari bambu. Ia menyampaikan tak kesulitan memperoleh bahan baku bambu karena banyak tersedia di desanya. Produk Bambonesia dapat dibeli melalui Instagram @bambonesia.id.

“Kita melayani custom juga untuk hampers instansi, hampers souvenir untuk acara, termasuk kebutuhan hotel, kebutuhan cafe. Kemarin yang banyak pesan itu dari cafe sama hotel dari Bali kemudian permintaan ekspor juga ada, tapi kita baru sampling belum gol karena butuh legalitas untuk layak ekspor. Ya, semoga kedepannya ini bisa berkembang lagi,” terangnya.

Selain Bambonesia, pelaku UMKM lainnya, Siti Nurjanah, yang menjual makanan tradisional Sagon, juga merasakan manfaat dari acara Roadshow Pemulihan Ekonomi untuk memperkenalkan produknya kepada masyarakat.

“Alhamdulillah sangat membantu memperkenalkan produk yang saya jual ke masyarakat, di Purbalingga kan belum banyak yang tahu tentang Sagon, jadi bisa memperkenalkan Sagon ke masyarakat, jadi pada tahu tentang Sagon,” terangnya

Bahkan pada hari pertama Roadshow Pemulihan Ekonomi di Kecamatan Kemangkon, Rabu(24/7/24), dagangan Siti Nurjanah habis diburu pembeli.

“Alhamdulillah hari kemarin peminatnya banyak, kemarin jam empat sore sudah habis harusnya pengen jualan sampai malam tapi sudah habis. Saya biasanya jualan di depan toko Fawas Pasar Panican, buka dari jam 3 sore sampai 9 malam,” terangnya.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Purbalingga, Mukodam, yang hadir dalam acara tersebut, menegaskan bahwa kegiatan Roadshow ini bertujuan untuk menggali dan mempromosikan potensi lokal serta mengetahui fasilitasi yang dibutuhkan pelaku UMKM di Purbalingga.

“Tentu semuanya untuk pengembangan UMKM lokal kita, mudah-mudahan UMKM lokal kita bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Kita harapkan bisa go regional, go nasional dan go international,” terangnya.

Mukodam juga mengapresiasi potensi UMKM di Kecamatan Kemangkon, khususnya produk kerajinan bambu dari Bambonesia, yang dinilai layak dipasarkan lebih luas, termasuk ke pasar internasional.

“Saya lihat tadi ada kerajinan bambu dari Bambonesia yang sangat luar biasa, disamping unik, hasilnya bagus dan rapi. Menurut saya sudah layak untuk kita coba pasarkan secara lebih luas. Tidak hanya lokal, nasional, tapi mudah mudahan bisa disentuh sampai pangsa pasar internasional. Karena saat ini penggunaan alat-alat rumah tangga yang bersumber natural atau alam ini semakin digemari,” terangnya.

Selain itu, Mukodam meminta Dinas Koperasi dan UKM Purbalingga untuk memfasilitasi produk makanan olahan UMKM agar mendapatkan legalitas dan kemasan yang lebih menarik.

“Dinkop UKM harus membantu produk makanan yang rasanya enak tapi kemasannya kurang menarik, serta legalitasnya mulai dari PIRT hingga sertifikat halal, agar jangkauan pasar meningkat, tidak hanya di pangsa pasar lokal tradisional, harapan kita bisa masuk ke pangsa pasar modern terutama minimarket dan supermarket,” tutupnya. (dhs/Kominfo)