PURBALINGGA – Badan Informasi Geospasial (BIG) dan Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinkominfo) Kabupaten Purbalingga menggelar bimbingan teknis (bimtek) penyelenggaraan Jaringan Informasi Geospasial Daerah (JIGD) yang diikuti oleh para OPD selama dua hari, mulai tanggal 15-16 Mei 2024, bertempat di gedung Ardilawet Komplek Setda Purbalingga.
Terselenggaranya Bimtek tersebut bertujuan untuk mengoptimalkan penyelenggaraan JIGD sesuai dengan prinsip Satu Data. Hal tersebut disampaikan oleh Surveyor Pemetaan Madya BIG, Annacletus Ari Dartoyo, Kamis (16/5).
“Tentu peserta tidak langsung menjadi mahir, namun target dalam bimtek ini adalah setidaknya rekan-rekan di Purbalingga mampu melaksanakan teknis penyelenggaraan JIGD sesuai dengan prinsip Satu Data yang menjadi kewajiban kita bersama,” terangnya.
Kinerja simpul jaringan Kabupaten Purbalingga, lanjutnya menjelaskan, diharapkan mampu mengoptimalkan pemanfaatan geospasial untuk pembangunan yang dilaksanakan di Kabupaten Purbalingga.
“Mudah-mudahan bisa terus membawa semangat serta optimisme yang sama ke depannya dan sekarang pun sudah ada tim yang dibentuk Ibu Bupati terkait dengan admin Satu Data. Ini merupakan hal yang sangat baik,” jelas Ari.
Materi dalam bimtek kali ini, lanjutnya, cukup kompleks dimulai dari materi terkait kebijakan, kelembagaan, dan di hari kedua materi yang disampaikan yakni seputar teknis bagaimana data dan informasi geospasial bisa saling dibagi pakaikan. Artinya bagaimana interoperabilitas data mampu dimanfaatkan dengan baik.
“Era saat ini adalah era digital sehingga proses pertukaran data menjadi lebih efisien. Data yang diperlukan pun bisa segera diolah menjadi sebuah informasi yang dibutuhkan,” tandasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Pranata Komputer Ahli Madya BIG Yusnita Permana menjadi narasumber perdana di hari kedua Bimtek tersebut. Ia menyampaikan materi seputar pengelolaan dan penyebarluasan informasi geospasial.
“Secara sistematis kita akan memahami Katalog Unsur Geografi Indonesia (KUGI), Metadata, Kebijakan Satu Peta, Satu Data Indonesia, serta Geoportal,” terangnya. (GIN/Kominfo)