Kalau tanya dimana pusat kuliner di Purbalingga, warga Purbalingga sudah pasti menjawab : Gang Mayong. Beragam masakan dijajakan disini, di bawah warung-warung tenda di kanan dan kiri jalan.
Pada masa kepemimpinan Triyono Budi Sasongko, Gang Mayong sempat dinamai Kya-kya Mayong, mengadopsi Tunjungan atau di Taman G Walk (Gapura Walkway) di Surabaya. Nama ini diperkuat dengan interior penuh lampion seperti di satu keramaian di pecinan.
Namun sejak lampion-lampion itu rusak dan diganti lampu biasa, nama Kya-kya Mayong meredup dan kembali ke asalnya : Gang Mayong. Namun, keramaian kuliner di malam hari tetaplah sama. Puncak keramaian Gang Mayong terjadi pada malam minggu atau pada hari-hari libur.
Seperti umumnya pusat jajan, menu jajanan yang ditawarkan sangat variatif. Ada martabak, fried-chicken, bakso, soto, mi, ayam, kue, sea-food, aneka jus, rawon, nasi goreng, ayam goreng, sate, capcay, roti bakar, gule, bubur kacang hijau, dawet, siomay dan sebagainya.
Menuju ke lokasi ini, sangat lah mudah. Karena semua orang sudah pasti tahu. Nah, kalau ingin banyak pilihan sebelum bersantap malam, silahkan bertandnag ke Gang Mayong. (*)