PURBALINGGA INFO – Dinas Sosial Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsosdalduk KBP3A) Kabupaten Purbalingga mengadakan acara peringatan Hari Anak Nasional (HAN) yang ke-40, di Indragiri Hall Hotel Owabong, Selasa (23/7/24). Acara ini dihadiri oleh 150 anak, termasuk anak-anak penderita sakit jantung bawaan, talasemia, serta siswa-siswi dari SD Purba Adhisuta dan SLB Negeri Purbalingga.

Plt Kepala Dinsosdalduk KBP3A, Agung Widiarto, dalam sambutannya menyampaikan bahwa peringatan Hari Anak Nasional di Purbalingga tahun ini mengusung tema “Anak Terlindungi Indonesia Maju”. Ia menyoroti berbagai tantangan yang dihadapi dalam mencetak sumber daya manusia yang berkualitas guna mencapai Indonesia Emas 2045.

“Salah satunya di tengah globalisasi dan era teknologi informasi saat ini, anak-anak kita digempur dengan berbagai informasi dan tayangan, yang jika tidak kita bentengi dapat merusak mental mereka,” ujar Agung.

Agung juga menekankan pentingnya peran orang tua dalam melindungi dan mendidik anak-anak agar menjadi generasi yang cerdas dan terlindungi.

“Anak-anak kita berada di bawah perlindungan dari bunda-bunda yang hebat, insya Allah mereka akan menjadi anak-anak yang cerdas dan terlindungi,” tambahnya.

Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda Purbalingga, Suroto, dalam kesempatan tersebut menyampaikan rasa syukur atas kemajuan yang telah dicapai Kabupaten Purbalingga dalam bidang kesehatan, pendidikan, dan ekonomi. Menurut data BPS, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Purbalingga telah mencapai angka 73.

Suroto menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah, tokoh masyarakat, organisasi keagamaan, pengusaha, dan orang tua dalam membangun Purbalingga.

“Komposisi penduduk Indonesia saat ini hampir 30 persen adalah generasi muda. Oleh karena itu, salah satu kebijakan yang dicanangkan pemerintah pusat adalah mewujudkan Indonesia Emas 2045, Indonesia yang makmur, sejahtera, dan berkeadilan,” ujarnya.

Ia juga menyoroti pentingnya mendukung program pemerintah seperti pengentasan stunting dan menjadikan internet sebagai sarana yang sehat bagi anak-anak. Suroto menegaskan pentingnya pemahaman orang tua tentang internet dan globalisasi untuk membimbing anak-anak agar terhindar dari dampak negatif internet.

“Kita harus siap menjadikan internet yang sehat supaya anak-anak kita tidak terpapar dampak negatifnya. Internet harus kita dayagunakan untuk kemajuan kita, untuk hal-hal positif,” tutupnya.

Acara peringatan HAN 2024 diharapkan dapat memberikan motivasi dan semangat bagi anak-anak Purbalingga untuk terus berprestasi dan terlindungi di tengah era digitalisasi yang terus berkembang. (dhs/Kominfo)