PURBALINGGA – Keberadaan masyarakat Batak selama ini dicitrakan sebagai manusia yang keras dan cenderung tidak baik. Rupanya image tersebut ingin diubah oleh komunitas masyarakat Batak di Purbalingga yang tergabung dalam Punguan Parsahutaon Saroha atau Komunitas Batak Purbalingga “Saroha”. Komunitas ini baru saja merayakan ulang tahunnya ke-21 di Gedung Korpri Purbalingga, Sabtu (19/10).
Diungkapkan oleh Pendeta Em Hotler Manurung, STh selaku panitia, komunitas orang Batak di Purbalingga sampai saat ini tercatat mencapai 217 KK (Kepala Keluarga) yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Purbalingga. Selama ini, lanjutnya, masyarakat Batak di Purbalingga telah sehati dan menjadi bagian dari orang-orang baik di Purbalingga. Bahkan menurutnya, ketika ada orang meninggal dunia, orang Bataklah yang biasa mengambil keranda di pemakaman.
“Memang ada image kalau orang Batak itu kasar, tampangnya sangar dan image itu ingin kita ubah. Karena sesungguhnya omongan keras kami bukan karena sedang marah, namun karena energy yang berlebih hingga suaranya meledak-ledak tapi hatinya baik,” katanya.
Pihaknya berterimakasih karena akhirnya orang nomor satu di Purbalingga dapat hadir di acara komunitas Batak ini.
Kehadiran Bupati Dyah Hayuning Pratiwi, SE, BEcon, MM (Tiwi) yang didampingi oleh suaminya Rizal Diansyah, SE dan sejumlah pejabat Setda Purbalingga disambut dengan Tarian Tor Tor penyambutan sebagai tradisi penghormatan masyarakat Batak bagi semua tamu kehormatan. Seni Tor Tor juga disajikan pada pra acara berupa Tot Tor Namatua yang disajikan oleh ibu ibu dan Tor Tor Anak Anak.
Pada kesempatan tersebut, Bupati juga menerima potongan tumpeng ulang tahun dan hadiah kain tenun Ulos khas Batak dari masyarakat Batak Purbalingga.
Bupati Tiwi mengaku sangat terpesona dengan kebudayaan dan tradisi masyarakat Batak yang baru saja dipersembahkan oleh keluarga besar Saroha di Purbalingga. Menurut Bupati Tiwi, suasana kekeluargaan yang dihadirkan dalam perayaan ulang tahun Saroha merupakan perwujudan kebinekaan yang merupakan bagian dari kekayaan budaya di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Selain itu, Bupati Tiwi juga mengapresiasi kekompakan dan kerukunan yang sudah diwujudkan oleh Komunitas Batak Purbalingga sebagai salah satu kontribusi warga Batak dalam pembangunan kabupaten Purbalingga. “Saya ingin Komunitas Batak Purbalingga ikut mewarnai Pawai Kebudayaan Purbalingga yang dihelat setiap peringatan Hari Jadi Kabupaten Purbalingga Desember mendatang,” katanya.
Pada ulang tahun ke 21 ini, Bupati Tiwi berharap, Komunitas Batak Purbalingga semakin maju berjaya, selalu solid dan kompak baik antar keluarga Batak maupun dengan masyarakat disekitarnya. Selain itu, keberadaanya selalu memberikan manfaat bagi masyarakat kabupaten Purbalingga umumnya dan khususnya untuk keluarga besar Batak di Purbalingga. (Hr/HumasPurbalingga)