PURBALINGGA- Intensitas hujan yang mulai meninggi tentunya akan membawa dampak negatif pada beberapa wilayah di Kabupaten Purbalingga dan berpotensi mengakibatkan bencana. Untuk itu masyarakat dimohon untuk lebih berhati-hati dan tetap waspada terutama di daerah rawan bencana berupa banjir dan juga tanah longsor seperti yang terjadi di Kecamatan Karangjambu pada 18 Januari 2019.
“Selain mewaspadai bencana alam, saat curah hujan tinggi kita juga harus mewaspadai wabah demam berdarah dengue (DBD) dengan melakukan pemberantasan sarang nyamuk pada tempat-tempat yang biasa menampung air, seperti kaleng dan botol bekas dengan gerakan 3 M yaitu menutup, menguras dan mengubur,” kata Plt. Bupati Purbalingga melalui Sekretaris Daerah Kab. Purbalingga Wahyu Kontardi, SH. saat istigotsah perdana tahun 2019 di Pendopo Dipokusumo Purbalingga, Kamis malam (25/01).
Istigotsah dihadiri Ketua DPRD Purbalingga H. Tongat SH. MM., dan sejumlah unsur Forkopimda lainnya, Staf Ahli, para Asisten Sekda dan para Kepala OPD, Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Purbalingga, pimpinan BUMN/BUMD, para Camat serta ormas Islam. Sebelum dilaksanakan istigotsah, terlebih dahulu dilakukan khotmil Qur’an yang dipimpin KH. Mashudi Munir, dilanjutkan istigotsah oleh KH. Nurkholis Masrur dan ditutup dengan pengajian yang disampaikan oleh Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten PurbalinggaKH. Roghib Abdurrahman.
Dalam tauziyahnya, KH. Roghib menyampaikan bahwa sebaik-baik manusia adalah yang berguna bagi manusia lainnya. Manusia terlahir suci, diibaratkan seperti air hujan yang baru turun dari langit. Maka manusia seperti air yaitu cenderung akan mempunyai sifat-sifat dimana dirinya ditempatkan. Apabila ditempatkan di tempat yang kotor, maka air akan menjadi keruh dan tidak berguna, demikianpun sebaliknya.
“Tentunya paling baik adalah air yang mampu menyesuaikan diri dimanapun berada, dan mampu menjaga kesuciannya sampai kelak kembali kepada penciptanya. Seperti halnya sebagai manusia, dituntut untuk selalu menjaga dirinya agar tetap menjadi manusia yang baik dengan memiliki tameng yang dapat menjaga dirinya dari sifat-sifat yang buruk selama hidup di dunia,” kata KH. Roghib. (t/ humpro2019).