PURBALINGGA – Para istri PNS yang tergabung dalam organisasi Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Purbalingga diminta untuk ikut terlibat bantu Gerakan Mageh Padha Sekolah (GMPS). Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Purbalingga, Herni Sulasti SH MH CFrA yang juga selaku penasehat DWP Purbalingga, Jumat (3/12) di Gedung Srikandi Kompleks Pendopo Dipokusumo.
Ia menjelaskan pengentasan masalah anak usia sekolah tidak sekolah (AUSTS) merupakan program prioritas pemerintah. Dimana di Kabupaten Purbalingga ini masih ada 10,32% atau 20.283 AUSTS dan termasuk 4 kabupaten terbanyak di Jawa Tengah, bersama Pemalang, Jepara dan Rembang.
“Kami nderek titip bagaimana agar Dharma Wanita bisa bersinergi membantu mendorong bagaimana anak-anak usia sekolah yang tidak sekolah ini bisa kembali bersekolah,” kata Sekda dalam acara Pengukuhan Ketua Antar Waktu DWP Kabupaten Purbalingga Masa Bhakti 2019 – 2024 di Gedung Srikandi, Jumat (3/12).
GMPS tidak harus menunggu intervensi APBD, karena jika menunggu maka capaiannya akan sangat rendah. Bantuan DWP yang bisa dilakukan ini tidak harus berupa bantuan dari APBD.
“Kita dorong misalnya pendataan dulu, karena data 20.283 ini adalah data Susenas, yang artinya data yang belum by name by address. Nah tugas ibu-ibu semua baik DWP maupun TP PKK kita aktifkan data by name by address, sebetulnya mereka siapa, dimana dan mengapa yang seharusnya sekolah tapi tidak sekolah,” imbuhnya.
Ia menjelaskan, sesuai data, AUSTS di Purbalingga mayoritas berusia di atas 15 tahun atau tidak melanjutkan sekolah setelah hanya lulus SD. Hal ini dimungkinkan terkendala biaya transportasi untuk sekolah. Selain itu keberadaan pabrik/plasma turut andil membuat anak lebih memprioritaskan mencari uang daripada sekolah.
“Monggo kita sengkuyung bersama, artinya nanti Gerakan Orang Tua Asuh bisa kita aktifkan kembali atau di sektor-sektor lain yang tidak formal,” katanya.
Disamping membantu program GMPS, Sekda juga mengingatkan kembali peran anggotanya sebagai istri PNS untuk mensupport suami. Karena dibalik laki-laki yang hebat ada wanita yang hebat.
“Hal seperti itu sekarang sudah biasa. Sekarang bergerak ke sesuatu yang lebih nendang untuk bisa menunjukan bahwa DWP punya peran. Tidak hanya melakukan pertemuan rutin, acara seremonial kemudian tidak ada outcome, tapi betul-betul gerakan nyata kontribusi nyata untuk apa yang jadi prioritas Pemkab Purbalingga,” katanya.
Sementara itu Ketua DWP Purbalingga, Dyah Agus Winarno yang baru saja dikukuhkan untuk masa bhakti 2019 -2024 menyampaikan program-program unggulan diantaranya peningkatan kapasitas sumber daya manusia, pengurus/anggota melalui kegiatan seperti workshop, seminar serta pelatihan-pelatihan.
“Kami juga akan mencoba membantu wilayah binaan berskup desa yang sifatnya tematik melalui UMKM, Kesehatan, dan kebersihan lingkungan dalam PHBS (pola hidup bersih dan sehat),” katanya.(Gn/Humas)