Ketakutan istri akan terjadinya penurunan kemampuan suami menjadi kendala perekrutan KB Pria (MOP) di wilayah Kecamatan Bojongsari Kabupaten Purbalingga. Sehingga di wilayah Bojongsari ini, peserta KB Aktif Medis Operasi Pria (MOP) hanya sebanyak 74 akseptor. Bahkan di tahun ini hanya bertambah satu akseptor baru MOP.
Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (BKBPP) Dra Titien Hermin Setyaningsih mengakui, sangat sulit untuk merekrut calon peserta KB Pria. Kebanyakan peserta KB di wilayah Bojongsari lebih memilih alat kontrasepsi suntik. Untuk KB suntik di Bojongsari mencapai 5.510 akseptor, disusul KB Pil 1.318 akseptor, Implan 866, MOW 700 dan IUD 669 akseptor.
Dijelaskan Titin Hermin, ketika calon akseptor MOP sudah bersedia, terganjal oleh istri. Kebanyakan istri (pasangannya) takut, bila suaminya mengikuti KB MOP akan berpengaruh pada masalah kejantananDari data di UPT BKBPP Bojongsari, untuk peserta KB Baru selama bulan Juni kemarin, yang mengunakan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) IUD sebanyak 19 akseptor, MOW 6 dan implant 30 akseptor baru.
Rencananya pada hari Kamis besok , 4 Juli 2013 akan mengirimkan kembali 4 calon MOW ke RSUD Guteng Tarunadibrata.