PURBALINGGA – Bank Indonesia terus berkomitmen membantu budidaya bawang putih untuk kelompok tani binaan di Jawa Tengah. Di Purbalingga, BI Perwakilan Purwokerto membantu benih dan demplot bawang putih untuk Kelompok Tani Giri Waluyo Desa Kutabawa Kecamatan Katangreja.
“Di Purbalingga kita mulai budidaya bawang putih sebagai salah satu komoditas yang besar pengaruhnya terhadap inflasi. Hari ini kita tanam bersama Pak Bupati, Bu Wakil Bupati dan Ketua DPRD,” kata Kepala Perwakilan BI Purwokerto, Ramdan Deny Prakoso, Kamis (2/6).
Menurut Deny, selain untuk menjaga inflasi, pengembangan bawang putih juga untuk mengembalikan posisi Jawa Tengah sebagai produsen terbesart bawang putih di Indonesia seperti pada era 80-90an. “Yang lebih penting, ini menjadi langkah awal agar kita kembali menjadi tuan rumah di negeri sendiri khususnya dalam urusan bawang putih,” tambahnya.
Bupati Purbalingga Tasdi mengapresiasi sekaligus berterimakasih kepada BI yang kembali memberkan kepercayaan kepada kabupaten Purbalingga khususnya petani desa Kutabawa untuk mengembangkan budi daya bawang putih. Sebelumnya, sejumlah kerjasama juga telah dikembangkan seperti pengembangan ternak sapu, pengembangan budidaya cabe dan lainnya.
“Program ini juga untuk memberdayakan rakyat Purbalingga. Supaya bisa ikut berkontribusi menjaga inflasi di Indonesia,” katanya.
Bupati berpesan kepada para petani penerima bantuan, agar pengembangan demplot bawang putih ditangkap sebagai peluang untuk meningkatkan kesejahteraan. “Kalau nanti hasilnya bagus, kita tingkatkan. bukan hanya dari inisiasi BI namun juga pengembangan oleh Pemda dan petani,” katanya.
Demplot bawang putih di desa Kutabawa memanfaatkan lahan seluas 5000 m2. Selain di Purbalingga, BI juga membangun demplot serupa di Banjarnegara. Untuk membangun dua demplot itu, BI mengucurkan total anggaran Rp 50 juta untuk pelatihan petani di Temanggung dan biaya saprodi. Satu demplot diharapkan mampu menghasilkan 4-5 ton bawang putih premium dengan harga per kilogram saat ini Rp 40 ribu. (Hardiyanto)