PURBALINGGA- Jamaah calon haji Kabupaten Purbalingga diharapkan dapat selalu menjaga nama baik bangsa dan negara Indonesia di tanah suci. Para jamaah adalah duta dariIndonesia yang terkenal dengan adat ketimurannya, yang ramah tamah dan sopan santun. Jamaah juga diminta tidak melakukan perbuatan yang dapat mencoreng citra dan nama baik bangsa Indonesia.
Harapan tersebut disampaikan Bupati Purbalingga melalui Sekretaris Daerah Wahyu Kontardi SH pada acara pelepasan jama’ah calon haji tahun 1440 H/2019 M dari 128 Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemerintah Kabupaten Purbalingga Pendopo Dipokusumo Purbalingga, Rabu (24/7). “Apalagi bapak ibu semua dari PNS, sudah barang tentu sebagai duta bangsa dapat selalu menjaga nama baik Indonesia selama berada di tanah suci,” kata Wahyu.
Selain dapat menjaga nama baik bangsa dan negara, sejumlah pesan juga disampaikan Wahyu kepada para jamaah calon haji yakni yang utama adalah meluruskan niat sebelum berangkat ke baitullah bahwa ibadah haji yang akan dilakukan adalah benar-benar lillahi ta’ala karena Allah semata, bukan karena pamrih selain-NYA. Kedua menjagalah stamina fisik sebab ibadah haji adalah ibadah yang membutuhkan stamina fisik yang kuat dan prima. dengan tetap menjaga asupan makanan dan minuman sehingga kondisi badan selalu dalam keadaan sehat dan fit. Ketiga istirahat dengan cukup jangan sampai terforsir tenaga dan pikirannya, keempat gunakanlah waktu-waktu luang dengan melaksanakan kegiatan yang bertujuan untuk selalu mendekatkan diri pada Allah SWT.
“Jangan lakukan kegiatan-kegiatan yang tidak bermanfaat dan mubazir, apalagi melakukan kegiatan yang dilarang agama. Ikuti semua petunjuk dan bimbingan yang disampaikan oleh para pembimbing haji dalam praktek pelaksanaan ibadahnya di tanah sucidan patuhi semua aturan yang berlaku di tanah suci. Sebagai PNS yang masih aktif tentunya bapak/ibu memiliki kesehatan yang lebih prima daripada para jamaah calon haji lainnya yang notebene 72 % resiko tinggi (resti). Untuk itu kami mohon agar dapat membantu atau setidaknya memberi perhatian lebih bagi saudara-saudara kita yang sepuh dan resti tersebut” kata Wahyu.
Sementara dalam tausiahnya, KH Nurkholis Masrur menyampaikan para jamaah adalah tamu Allah maka jagalah sopan santun sebagai tamu karena dengan itu semua doa akan dikalbulkan. Salah satu tujuan menjalankan haji adalah mengharap ridlo Allah SWT mendapatkan surganya dengan predikat haji mabrur. Namun hal itu tak akan tercapai manakala masih ada saja sifat takabur yakni merasa lebih baik/menolak kebenaran.
“Sombong adalah salah satu artinya, takabur adalah merasa lebih dari yang lain dari sisi manapun. Misalnya merasa lebih kaya lalu meremehkan yang miskin, merasa lebih cantik, merasa lebih pintar dan merasa lebih lainnya dengan meremehkan keadaan orang lainnya, itu adalah takabur. Dan Allah SWT telah mengsyaratkan, barangsiapa walaupun secuil masih mempunyai sifat takabur, maka tidak diperkenankan masuk surga,” kata KH Nurkholis Masrur.
Ciri-ciri haji mabrur menurut KH Nurkholis adalah berubah lebih baik yakni dengan lebih khusyuk dalam ibadah dan sering menghadiri pengajian, suka memberi (bersedekah) dan menjadi penebar kedamaian dengan siapa saja. Kepada para jamaah KH Nurkholis tak lupa menyampaikan pentingnya mendoakan kedamaian bagi Purbalingga karena aman damainya sebuah wilayah merupakan kesejahteraan keberkahan seluruh warganya.
“Mudah-mudahan menjadi haji marur sepanjang hayat, menjadi penebar kedamaian di wilayahnya masing-masing dan tidak melupakan mendoakan Kabupaten Purbalingga menjadi Kabupaten yang baldatun thoyibbatun warrobun ghofur, Kabupaten yang senantiasa aman damai aman tentrem,” kata KH Nurkholis. (t/humpro2019)