PURBALINGGA – Jembatan penghubung dua kabupaten tepatnya antara Desa Kedunglegok Kecamatan Kemangkon dan Dermasari Kecamatan Susukan Banjarnegara dipastikan bakal direalisasikan pada tahun anggaran 2019 ini. Hal tersebut menyusul dilakukannya penandatanganan kesepakatan bersama atau Memorandum of Understanding (MoU) antara pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan dua kabupaten, Purbalingga dan Banjarnegara. Rencananya pembangunan jembatan gantung sepanjang 120 meter dengan lebar Sembilan meter yang membentang diatas aliran Sungai Serayu akan dibangun dengan dana bantuan APBD Provinsi Jateng tahun anggaran 2019 sebesar Rp 34 Miliar.
Dodik Srianto dari Biro Infrastruktur dan Sumber Daya Alam Setda Provinsi Jawa Tengah usai bertemu Plt Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi, SE, BEcon, MM menuturkan dalam MoU telah disepakati secara bersama bahwa kewajiban kabupaten/kota adalah melakukan pembebasan lahan di masing-masing wilayahnya. Sedangkan kewajiban Pemprov adalah menyusun Detail Enginering Design (DED) dan Pembangunan Fisik.
“DED sudah dilaksanakan pada perubahan anggaran tahun 2018. Sekarang dalam proses pembangunan fisik yang sudah memasuki proses pelelangan. Mudah-mudahan pembangunannya segera terealisasi,” katanya di ruang kerja Plt Bupati Purbalingga, Rabu (13/2).
Plt Bupati Dyah Hayuning Pratiwi menyambut baik terealisasinya pembangunan jembatan yang akan memperlancar akses jalan menuju Bandara Jenderal Besar Soedirman. Terkait dengan rencana pembangunan jembatan tersebut, Plt Bupati Tiwi meminta jajaran terkait untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan pihak-pihak terkait.
“Prioritas kita sebenarnya adalah pembangunan jembatan di Desa Kalikajar Kecamatan Kaligondang. Jadi kalau jembatan Kedunglegok – Dermasari ini terealisasi, kita berharap jembatan Kalikajar juga dapat direalisasikan,” katanya.
Selain itu, dirinya juga mengingatkan jika kabupaten Purbalingga pernah mengusulkan dibangunnya jalur penyelamatan atau jalan alternative di jalur tengkorak Bayeman Kecamatan Karangreja yang hingga kini belum direspon pemprov. Menurut Plt Bupati, jalur menanjak dan berkelok yang sudah banyak menelan korban jiwa sudah saatnya mendapat penanganan serius. Apalagi, lanjut Plt Bupati, jalan provinsi itu semakin padat menyusul dibukanya akses jalan Tol Pemalang sehingga pengguna jalan tujuan Jakarta, Semarang dan kota-kota besar lainnya memanfaatkan jalur Karangreja – Pemalang menuju ke Purbalingga atau sebaliknya. (Hr/humpropbg)