PURBALINGGA, HUMAS – Warga Desa Talagening, Kecamatan Bobotsari dan warga Desa Sangkanayu, Kecamatan Mrebet, Purbalingga, kini bisa bergembira. Meski hanya dibatasi oleh sebuah sungai Soso, jika warga dua desa itu akan saling berkunjung harus menempuh jalan memutar sepanjang 16 kilometer melewati Kecamatan Bobotsari. Namun, kini, berkat Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM MPd) Integrasi, hanya ditembut dengan jarak dua kilometer saja.
“Pembangunan jembatan yang diberi nama jembatan lengkung Watu Langgar juga mampu membuka akses dua dusun dari dua desa itu yang semula terisolir,” tutur Kepala Badan pemberdayaan Masyarakat Desa (Bapermasdes) Purbalingga R Imam Wahyudi, SH, M.Si, disela-sela peresmian jembatan itu oleh Bupati Drs H Heru Sudjatmoko, M.Si, kemarin.
Dijelaskan Imam Wahyudi, jembatan lengkung Watu Langgar berukuran 3,5 meter x 19,5 meter dan volume 68,25 meter kubik. Pembangunan menghabiskan dana Rp 250 juta yang berasal dari dana PNPM Rp 245,9 juta dan swadaya masyarakat sebesar Rp 4,5 juta. “Pembangunan jembatan itu secara langsung memberikan manfaat bagi 458 orang warga sekitar jembatan, dan sekaligus membuka akses dua desa itu yang semula tidak terhubung,” kata Imam Wahyudi
Imam menambahkan, selain meresmikan jembatan lengkung Watu Langgar, Bupati Heru Sudjatmoko juga meresmikan sejumlah hasil kegiatan PNPM di wilayah Kecamatan Mrebet, Karanganyar, Karangreja, Karangjambu dan Bobotsari. Hasil kegiatan itu antara lain saluran irigasi, talud jalan, rabat beton, pengaspalan jalan, pembangunan gedung PAUD dan kegiatan lainnya. (Humas/y)