PURBALINGGAKAB.go.id – Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Republik Indonesia selalu berkomitmen menjaga ketahanan dan keamanan siber nasional dengan kembali meresmikan Computer Security Incident Response Team (CSIRT) atau Tim Tanggap Insiden Siber (TTIS) di Kantor BSSN Bojongsari, Kota Depok, Jawa Barat pada Kamis (10/10/2024).
Launching CSIRT pada Sektor Pemerintahan dan Pembangunan Manusia tahap keempat di tahun 2024 ini diikuti oleh Badan Karantina Indonesia (BARANTIN), Kabupaten Purbalingga beserta 30 Kabupaten/Kota lainnya, dan Institut Teknologi Bandung (ITB).
Kepala BSSN Letjen TNI (Purn.) Hinsa Siburian menyampaikan bahwa pengamanan di dunia siber sangatlah penting, sama pentingnya pengamanan di darat, laut, dan udara. Dalam dunia siber terdapat berbagai kemudahan dan peluang kesejahteraan, tapi juga terdapat potensi ancaman yang merugikan.
“Pemerintah membentuk Badan Siber dan Sandi Negara, dan BSSN ini harus mempunyai pasukan untuk mengamankan sistem elektronik yang ada di masing-masing instansi, sehingga dibentuklah Tim Tanggap Insiden Siber,” kata Hinsa.
“Tim Tanggap Insiden Siber inilah yang dilaunching pada hari ini, yang bertugas untuk meyakinkan bahwa sistem elektronik yang ada di masing-masing instansi berjalan aman, lancar, dan tidak diserang,” ungkap Mantan Wakil Kepala Staf Angkatan Darat Tahun 2017 itu lebih lanjut.
Kepala BSSN menambahkan strategi keamanan siber nasional sesuai Perpres Nomor 47 Tahun 2023 adalah mewujudkan keamanan siber, melindungi ekosistem perekonomian digital nasional, meningkatkan kekuatan dan kapabilitas keamanan siber yang andal, serta mengutamakan kepentingan nasional dan mendukung terciptanya ruang siber global yang terbuka, aman, stabil dan bertanggungjawab.
Hinsa menegaskan, sampai saat ini sudah terbentuk 297 Tim Tanggap Insiden Siber (TTIS) yang tersebar di instansi pusat, lembaga dan pemerintah daerah, dimana jumlah tersebut sudah melampaui target RPJMN Tahun 2020-2024. Hinsa juga menyampaikan bahwa dalam membentuk Tim Tanggap Insiden Siber harus diperhatikan tiga hal penting yang terdiri dari sumber daya manusia, tata kelola regulasi, dan teknologi yang tepat.
Sementara itu Deputi Bidang Keamanan Siber dan Sandi Pemerintahan dan Pembangunan Manusia BSSN Sulistyo menyebutkan ada tiga hal yang menjadi tujuan pelaksanaan launching CSIRT.
“Tujuan launching CSIRT adalah untuk peningkatan kesadaran keamanan informasi dalam penanggulangan insiden bagi setiap sektor, mendorong pentingnya kolaborasi dan sinergi setiap TTIS antar sektor guna memperluas wawasan dalam menghadapi insiden siber, serta memberikan persepsi yang sama dalam pembentukan dan pembinaan penanganan insiden,” ucapnya.
Launching ditandai dengan penyerahan Surat Tanda Registrasi (STR) CSIRT oleh Kepala BSSN kepada perwakilan instansi. Pemerintah Kabupaten Purbalingga hadir dan menerima secara langsung diwakili oleh Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekda Purbalingga Mukodam, S.Pt dengan didampingi Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Purbalingga, Jiah Palupi Twihantarti.
Mukodam menjelaskan bahwa Kabupaten Purbalingga menjadi salah satu dari 31 kabupaten/kota yang melakukan launching Tim Tanggap Insiden Siber secara nasional di BSSN. Terbentuknya Tim Tanggap Insiden Siber Kabupaten Purbalingga (PurbainggaKab-CSIRT) ini menjadi sangat penting karena dapat memberikan manfaat yang lebih optimal bagi pelayanan masyarakat dan jalannya pemerintahan Kabupaten Purbalingga.
“Harapannya semoga Tim Tanggap Insiden Siber dapat bekerja secara lebih optimal dari waktu ke waktu sehingga tingkat keamanan ruang siber Pemerintah Kabupaten Purbalingga dapat terus terjaga dengan baik, serta kita dapat bekerja secara elektronik dengan lebih nyaman dan bisa meningkatkan kinerja pemerintah secara keseluruhan,” ungkap Mukodam. (rh/Kominfo)