PURBALINGGA, HUMAS – Kacang asin Mirasa, tentu sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Purbalingga. Toko yang menjual kacang asin dengan rasa renyah dan kemlethik ini berada di Jl. A Yani-Kandanggampang. Sedangkan pusat atau tempat pembuatannya kini di Jalan Letnan Yusuf-sebelah utara Rumah Sakit (RS) Nirmala, Purbalingga, telp: 088806662338. Di tempat pembuatannya itu, juga didirikan kios, yang bertuliskan “Pusat Kacang Asin Mirasa Asli dan Oleh-oleh”.
Di Jl A Yani Kandanggampang, kini berderet tiga toko yang menjual kacang asin, semuanya masih satu saudara. Yakni kacang asin Mirasa Asli 1, kacang asin Mirasa Asli 2, dan kacang asin Mirasa Putra. Khusus yang disebut terakhir, saat ini menggoreng sendiri, tidak mengandalkan stok dari pusatnya di Jalan Letnan Yusuf Purbalingga.
Adalah Martina dan Karta Leksana, cikal bakal pendiri usaha pembuatan kacang asin dengan label “Mirasa”. Dimulai pada awal tahun 1958, usaha itu kini diteruskan oleh Ny. Hanawati (59) dan saudara-saudaranya. Hanawati sebagai generasi kedua kacang asin Mirasa mengaku, saat ini memproduksi dua rasa kacang. Yakni kacang rasa asin dan kacang rasa bawang.
Yang membedakan kacang bikinan Hanawati dengan kacang open bikinan pabrik, adalah kacang asin mirasa dengan bahan dasar kacang kering. Sedangkan kacang open bikinan pabrik, dengan bahan dasar kacang brol yang masih basah, selanjutnya setelah dibersihkan diopen. Soal rasa, kacang open dalamnya keras, sedangkan kacang asin bikinan Hanawati renyah, karena digoreng dengan pasir atau disangrai.
Cara pembuatan kacang asin Mirasa, pertama kacang kering yang masih terbungkus kulit direndam ke dalam air selama sehari semalam. Pada pagi harinya, kacang ditiriskan, lalu digarami sampai merata, kemudian masukkan ke dalam bak. Sehari berikutnya, diberi air selama sehari semalam.
Proses selanjutnya, kacang ditiriskan dan dijemur di bawah sinar matahari. Baru setelah itu siap digoreng dengan pasir. Sedangkan untuk menghasilkan kacang rasa bawang, prosesnya sama.Hanya saja untuk bahan garam diganti bumbu bawang khas bikinan Hanawati.
Dengan digoreng menggunakan pasir, kacang yang dihasilkan menjadi renyah, kemlethik dan bisa tahan sampai dua bulan.
Kacang rasa khas Mirasa inilah, diakui Hanawati pada hari libur atau lebaran diburu orang untuk oleh-oleh. Makanan ini juga cocok untuk teman minum kopi atau teh, dan camilan di rumah sambil menonton TV.
Saat ini, Hanawati mengemas kacang bikinannya dalam dua ukuran, yakni 1/4 kilo gram dan 1/2 kilo gram. Untuk kacang rasa asin berat 1/4 kg seharga Rp 6000,- dan berat 1/2 kg Rp 12.000,-. Untuk kacang rasa bawang berat 1/4 kg Rp 6.500,- dan berat 1/2 kg Rp 13.000,-. Semua kacang itu, kualitas nomer satu. Artinya, bentuk kacangnya aos (berisi). Sedangkan untuk kacang kualitas nomer dua, Hanawati menjual per kg Rp 8000,-.
Hanawati mengaku, dalam sehari rata-rata mampu menggoreng kacang hingga dua kuintal. Namun pada liburan anak-anak sekolah atau lebaran, bisa dua kali lipat lebih. Bahkan bisa 500 kg per hari.
Selama ini, kacang asin Mirasa sudah merambah pasar di seluruh pelosok Purbalingga hingga Purwokerto dan sekitarnya. (Humas/prs)