PURBALINGGA – Seorang Kepala Desa (Kades) harus memiliki inovasi, harus memiliki kreatifitas baik dalam menyelenggarakan pemerintahan desanya maupun pemberdayaan masyarakatnya. Sebab sekarang adalah eranya Reinventing Goverment atau pemerintahan yang berwirausaha. Hal itu disampaikan oleh Plt Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi SE BEcon dalam pembukaan Bursa Inovasi Desa di Pendopo Dipokusumo, Kamis (29/11).
“Sekarang Pemdes (Pemerintah Desa) harus memiliki semangat wirausaha, mewirausahakan birokrasi dengan menggali potensi apa saja di desa, kemudian didayagunakan, dimanfaatkan guna mendorong produktifitas, efektifitas dan efisiensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” katanya.
Untuk mewujudkannya, dari segi financial pemerintah pusat telah mendorong melalui Dana Desa (DD) yang selalu meningkat jumlahnya setiap tahun. Tercatat DD dari pemerintah pusat kepada Kabupaten Purbalingga tahun 2016 sebesar Rp 149, 5 miliar, tahun 2017 Rp 191,2 miliar, tahun 2018 Rp 199,9 miliar dan DD tahun 2019 bertambah lagi menjadi Rp 237,2 miliar.
Itu merupakan kebijakan pemerintah pusat agar desa desa bisa lebih berdaya. Maka peningkatan anggaran DD harus dikelola dengan cara yang baik dan transparan, akuntabel tidak menimbulkan permasalahan hukum di kemudian hari.
“Pemanfaatannya tentu guna meningkatkan geliat pembangunan ekonomi di desa, sehingga nantinya peningkatan DD dari pusat dapat dirasakan oleh masyarakat di desa,” ungkapnya.
Terkait dengan Bursa Inovasi Desa di Purbalingga ini, merupakan kegiatan yang baru kali pertama kali diselenggarakan oleh Pemka Purbalingga. Plt Bupati Tiwi berharap Bursa ini tercipta ide-ide, inisiatif-inisiatif pemberdayaan yang pada akhirnya dapat mengentaskan kemiskinan. Selain itu juga memotivasi desa lain yang belum memiliki inovasi sehingga terwujud kemadirian desa.
“Jika tahun ini Bursa Inovasi Desa baru diikuti per kecamatan, tahun depan harus menampilkan hasil inovasi dari 224 desa, karena 2019 kamipunya prog desa tematik, mulai seluruh desa harus memiliki ciri khas masing yang diambil dari potensi lokal dari masing-masing desa,” katanya.(Gn/Humas)