PURBALINGGA – Sangat Meriah, dua kata yang bisa digambarkan dalam penutupan peringatan HUT RI ke 71 tahun 2016. Kegiatan karnaval pembangunan yang melibatkan semua unsur masyarakat dari anak sekolah, petani, pedagang, perangkat desa, aparatur sipil, BUMN/BUMD, TNI/Polri, ormas kepemudaan, organisasi politik, dan organisasi kemasyarakatan lainnya.
Kurang lebih 100.000 peserta ikut memeriahkan pesta karnaval tersebut. Karnaval di mulai dengan laporan kepala Dinbudparpora, Subeno juga sebagai ketua panitia karnaval kepada Bupati Purbalingga. Setelah prosesi karnaval, Bupati bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) berjalan kaki dari start pertigaan mayong menuju panggung kehormatan pertigaan selatan Dinbudparpora (Depan Bakso Darmin).
Karnaval dimulai pada pukul 07,30 dengan pemberangkatan pasukan rontek yang terdiri dari pasukan pembawa bendera, pasukan pembawa lambing negara, pasukan pembawa lambing daerah, pembawa foto bupati dan wakil bupati. Drumband SMA Muhamadiyah 1 Purbalingga, Batik carnival dekranasda, Gabungan kepala SKPD, PKK Purbalingga dan DWP Purbalingga.
Dalam laporannya Subeno mengatakan kegiatan karnaval tersebut melibatkan berbagai kalangan masyarakat. Kegiatan karnaval merupakan kegiatan yang sangat ditunggu masyarakat sehingga perlu ada ruang bagi masyarakat dalam mengekpresikannya. Program dan potensi daerah yang dimiliki diperkenalkan kepada masyarakat melalui seni budaya. sendra tari, batik carnival mini, dan berbagai ornament yang melambangkan potensi yang ada.
“Karnaval juga diharapkan dapat memberikan hiburan bagi masyarakat dalam rangka memperingati HUT RI ke 71 Proklamasi Kemerdekaan RI di Kabupaten Purbalingga,” kata Subeno.
Rute Karnaval dari pertigaan mayong menuju alun-alun, belok kiri melewati depan pendopo Dipokusumo, belok kanan toko Rakyat. Kemudia belok kiri menuju Kodim, belok kanan perempatan Brug Menceng Bancar ke kanan menuju arah GOR Goentoer Darjono dan Finish.
Kelompok karnaval yang mengikuti, lanjut Subeno terdapat dua kelompok yakni kelompok kecamatan yang terdiri dari unsur sekolah yang akan di wilayah kecamatan, UPTD yang ada dikecamatan dan potensi lain yang ada di Kecamatan. Kelompok kedua yakni kelompok SKPD yang terdiri dari SKPD se Kabupaten Purbalingga, BUMD/BUMN, Organisasi Wanita, Organisasi Profesi dan Perusahaan.
“Peserta karnaval akan dinilai oleh Tim Yuri yang akan difokuskan pada aspek kerapihan barisan, kreatifitas dalam mengangkat tema dan penampilan keselururuhan,” kata Subeno.
Dalam karnaval dilarang mengunakan kendaraan bermesin atau menggunakan hewan, mengikutsertakan siswa TK/SD, serta tidak diperkenankan mengadakan atraksi mengingat keterbatasan waktu. Peserta hanya cukup memberikan hormat kepada Tamu undangan saat di panggung kehormatan.
“Peserta karnaval yang ditetapkan sebagai juara 1,2,3 serta juara harapan 1,2 dan 3 masing-masing akan mendapatkan piagam dan tropy dari panitia,” pungkas Subeno.
Kepala Bagian Humas, Rusmo Purnomo mengatakan peserta karnaval 17 pada tahun sekarang sangat banyak dan di luar dugaan. Puluhan ribu peserta tumpek blek memadati jalanan di Purbalingga, dan ini merupakan salah satu gambaran semangat nasionalisme dimasyarakat masih ada.
“71 tahun kerja nyata menjadi momen penting bagi Purbalingga dan bangsa Indonesia untuk terus membangun bangsa dan negara ini,”kata Rusmo
Rusmo mengatakan kehadiran seluruh elemen masyarakat untuk berpartisipasi juga menjadi hiburan tersendiri bagi masyarakat Purbalingga. Kegotongroyongan dan kerukunan juga tercermin dalam pelaksanaan karnaval tersebut. Semoga pelaksanaan karnaval ini menjadi spirit bagi masyarakat Purbalingga untuk selalu berkerjasama membangun Purbalingga tercinta.
Ikut hadir pada karnaval tersebut Ridwan Sururi kuda pustaka, juga ada mantan Bupati Purbalingga, Triono Budi Sasongko yang ikut berjalan kaki untuk mengikuti karnaval. (Sapto Suhardiyo)