PURBALINGGA – Kabupaten Purbalingga untuk pertama kalinya dalam sejarah akan menggelar pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah di tengah pandemi Covid-19. Pjs Bupati Purbalingga Sarwa Pramana SH MSi memastikan penggunaan hak pilih dan perlindungan kesehatan masyarakat nanti dapat berjalan beriringan sampai pada suksesnya penyelenggaraan Pilkada.
“Ada hal penting yang harus kita kawal, pertama bagaimana masyarakat hadir di TPS, yang kedua kesehatan juga menjadi prioritas untuk dilindungi, sehingga ini sama penting pentingnya. Yang ketiga, bagaimana ekonomi bisa berjalan. Tentunya kita semua juga butuh dukungan mutlak TNI Polri dalam pengamanan Pilkada nanti,” katanya dalam acara Rapat Koordinasi Pengamanan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Purbalingga Tahun 2020, Rabu (2/12).
Pjs Bupati juga berharap hak suara para pasien positif Covid-19 yang tengah menjalani isolasi mandiri di rumah tidak diabaikan. Pada kesempatan itu, Ia meminta kepada KPU untuk berkoordinasi dengan KPPS untuk menginventarisir pasien positif Covid-19 di masing-masing desanya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga, drg Hanung Wikantono MPPM menyampaikan bahwa Kabupaten Purbalingga saat ini sedang di Zona Merah Covid-19. Oleh karenanya penegakkan protokol kesehatan dalam pelaksanaan Pilkada sudah tidak ada lagi bargaining.
“Hari-H (9 Desember 2020) kami piket semua, semua fasilitas kesehatan, mem-back-up manakala nanti ada keadaan darurat, sehingga ada petugas kesehatan yang standby,” katanya.
Ia menjelaskan saat ini pasien positif Covid-19 yang dirawat di eks-SMPN 3 Purbalingga masih ada 36 orang, 178 orang dirawat di fasilitas kesehatan dan 542 pasien menjalani Isolasi mandiri di rumah. Pihaknya nanti akan memberikan data pasti pasien yang menjalani Isolasi mandiri di rumah kepada KPU pada h-2 atau h-3 untuk disikapi KPPS.
“Memang lebih baik mereka (pasien positif isolasi mandiri) saat pemungutan suara dikunjungi petugas TPS, dan di akhir pemungutan. Daripada dia datang ke TPS maka akan ada resiko, silahkan dicari solusinya,” katanya.
Ketua KPU Purbalingga, Eko Setiawan ST menyampaikan ada hal-hal baru yang dilakukan dalam Pilkada 2020 ini saat pandemi. Diantaranya kewajiban penerapan protokol kesehatan, mulai dari cuci tangan sebelum pencoblosan, diberi sarung tangan sekali pakai, pengukuran suhu, dan proses penandaan jari tidak dicelup ke tinta, akan tetapi ditetes tinta dengan pipet.
“Selebihnya prosesnya sama dengan proses pemilu sebelumnya. Ditambah lagi ketika ada kasus pemilih yang pingsan, KPPS yang menolong harus gunakan hazmat, kami sudah mempersiapkan hazmat,” katanya.(Gn/Humas)