PURBALINGGA INFO – Kantor Kesbangpol (Kesejahteraan Bangsa dan Politik) Kabupaten Purbalingga menyelenggarakan Sarasehan Kebangsaan yang diselenggarakan di 9 kecamatan, yakni Kecamatan Pengadegan, Kejobong, Bojongsari, Rembang, Kutasari, Padamara, Kemangkon, Kertanegara, dan Purbalingga. Sarasehan tersebut mengambil tema “Peran tokoh masyarakat, tokoh agama, partai politik, organisasi kemasyarakatan, LSM, tokoh pemuda, dan tokoh wanita dalam peningkatan rasa persatuan dan kesatuan bangsa untuk menjaga NKRI”.
Kepala Kantor Kesbangpol Kabupaten Purbalingga M. Faturrahman dalam sambutannya mengatakan, tujuan diadakannya kegiatan sarasehan tersebut adalah untuk meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan bangsa seluruh elemen dalam masyarakat dan mempersiapkan seluruh komponen masyarakat agar memiliki kepribadian dan mental yang bersumber pada nilai-nilai kebangsaan.
“Selain itu mengoptimalkan pengembangan dan pelaksanaan nilai-nilai kebangsaan dan pemberdayaan serta penguatan kesadaran berbangsa dan bernegara yang berlandaskan Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI,”kata Faturrahman dalam acara Sarasehan Kebangsaan di Pendopo Kecamatan Kejobong, Senin (9/9).
Ia menambahkan, kegiatan tersebut juga didasari dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) No. 71 tahun 2012 tentang Pedoman Pendidikan Wawasan Kebangsaan.
“Dalam peraturan tersebut ada 1 pasal yang menyebutkan Pemerintah Daerah berkewajiban untuk menyelenggarakan kegiatan seperti ini sebagai upaya mencetak komponen masyarakat, teladan, dan berwawasan kebangsaan, serta membina, dan mengembangkan sikap nasionalisme,” imbuhnya.
Assisten Ekonomi dan Pembangunan Agus Winarno membacakan sambutan Bupati Purbalingga mengatakan, Negara Kebangsaan Indonesia terbentuk dengan ciri yang sangat unik dan spesifik, berbeda dengan Negara-negara lainnya.
“Jerman, Inggris, Prancis, Italia, Yunani menjadi satu negara bangsa karena kesamaan bahasa. Australia, India, Srilanka, Singapura menjadi satu karena kesamaan daratan, atau Jepang, Korea, dan negara-negara Timur Tengah menjadi satu karena kesamaan ras. Indonesia menjadi satu negara bangsa meski terdiri dari banyak bahasa, etnis, ras, dan daratan yang berbentuk kepulauan yang jumlahnya sekitar 17 ribu. Hal itu terwujud karena sejarah kesamaan masa lalu.” kata Agus.
Ia juga mengatakan, akan sangat disayangkan apabila bangsa kita saling adu konflik, saling memecah belah antar sesama bangsa akibat isu suku, agama, dan ras yang belum tentu kebenarannya.
“Negara kebangsaan kita juga terbentuk atas jasa jerih payah, keringat, dan tumpah darah para pahlawan dalam memperjuangkan kemerdekaan. Oleh karena itu kita patut menjaga persatuan dan kesatuan. Kegiatan ini janagan hanya berhenti di sini saja, tetapi dijadikan sebagai pedoman dalam rangka menciptakan rasa nasionalisme,” tutur Agus.
Sarasehan Kebangsaan tersebut menghadirkan narasumber dari berbagai unsur, diantaranya dari Polres Purbalingga, Kodim 0702, dan Kejaksaan Negeri Purbalingga. (PI-9)