PURBALINGGA – Untuk mengantisipasi peredaran garam beryodium yang tidak standar, ketua Tim Penggerak PKK, Ibu Erni Widiyawati ikut turun langsung melakukan sidak beberapa pasar yang ada di Purbalingga, Sabtu (26/11). Beberapa pasar yang dipantau antara lain Pasar Sinduraja, Pasar Kertanegara, dan Pasar Karanganyar.
Erni mengatakan mengatakan sidak yang dilakukan guna upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit Gangguan Akibat Kekuarangan Yodium (GAKY). Karena GAKY dapat berpengaruh pada gangguan fisik dan mental, ganguan tumbuh kembang dan penurunan kecerdasan pada anak dan gererasi muda.
“Melalui pemantauan dan pengawasan kadar Garam beryodium ini diharapkan nantinya dapat menggurangi peredaran garam tidak beryodium yang beredar di masyarakat,” kata Erni.
Sekertaris Bappeda, Umar Fauzi juga sebagai tim sidak garam beryodium tingkat kabupaten mengatakan target penggunaan garam beryodium di masyarakat harus diatas 90 persen dengan kadar yodium sesuai SNI sebanyak 30 ppm. Untuk itu Umar menghimbau kepada para pedagang jika menemukan garam yang tidak beryodium, diharapkan tidak menjual untuk dikonsumsi.
“Pengambilan dilakukan 2 Tim, sejak Kamis (24/11) sampai dengan Senin(28/11)”, kata Umar
Dilihat dari pantauan dilapangan dibeberapa pasar masih terdapat garam krosok (garam tidak beryodium). Dari pengakuan pedagang garam tersebut tidak untuk dikonsumsi oleh masyarakat namun digunakan untuk digunakan telor asin dan lainnya. Selain itu juga ada yang mengaku titipan dari distributor garam.