PURBALINGGA, INFO- Mahasiswa yang melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) pada masa sekarang harus berinovasi di tengah masyarakat dan harus berbeda dengan mahasiswa KKN pada masa dahulu. Hal tersebut disampaikan Bupati Tasdi saat menerima 110 mahasiswa praktik komunitas dan keluarga dalam rangka program profesi keperawatan (Ners) Stikes Harapan Bangsa Purwokerto, Selasa (24/4) di gedung Ardi Lawet, Komplek Kantor Bupati Purbalingga.
Tasdi mengatakan, mahasiswa KKN sebagai para intelektual harus mampu menjadi pencerah bagi masyarakat. Menurutnya, mahasiswa KKN zaman sekarang harus melakukan terobosan dan tidak hanya sekedar seremonial belaka. Tasdi menggambarkan mahasiswa KKN zaman dahulu yang hanya memenuhi syarat perkuliahan dan kelulusan saja.
“Mahasiswa KKN zaman sekarang jangan hanya membuat plang penunjuk jalan. Tapi harus melakukan pemetaan permasalahan yang ada di daerah tersebut,” kata Tasdi.
Tasdi menambahkan, selalu menerima KKN dari manapun. Dia berpendapat, pengentasan kemiskinan serta pemberdayaan masyarakat harus dilakukan oleh semua pihak terutama dari para mahasiswa. Indeks Pembangunan Manusia (IPM), jelas Tasdi, perlu diangkat dengan melakukan program-program termasuk dari sisi kesehatan seperti yang akan dilakukan para mahasiswa Stikes itu.
“Mari bersama-sama meajukan Purbalingga. Bagi anda yang bukan berasal Purbalingga, niatkan untuk membangun bangsa Indonesia agar IPM di Purbalingga khususnya dan Indonesia umumnya bisa terangkat,” imbuh Tasdi.
Tasdi berharap KKN tersebut bisa membuat masyarakat sadar melakukan langkah preventif dalam kesehatan. Dia menuturkan, langkah kuratif dari dinas terkait harus terback up dengan baik dengan soisalisasi serta pemetaan dari mahasiswa KKN. Di akhir masa KKN yaitu 23 Mei mendatang, Tasdi menginginkan pemaparan dari mahasiswa KKN tersebut mengenai permasalahan yang ada di desa tempat KKN. KKN itu sendiri dipusatkan di dua desa zona merah kemiskinan yaitu Candinata dan Karangcegak Kecamatan Kutasari.
“Pemkab Purbalingga siap memfasilitasi langkah yang harus diambil ketika pemaparan disajikan. Kami tidak akan malu dengan hasil temuan dari para mahasiswa. Justru hal itu akan sangat membantu kami dalam melakukan tindakan,” pungkasnya. (PI-8)