PURBALINGGA, INFO – Dalam rangka meminimalkan resiko terjadinya infeksi HAIs atau Healthcare Associated Infections, Klinik PMI Kabupaten Purbalingga menerapkan pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI). Hal ini dilakukan melalui program pelatihan pencegahan dan pengendalian infeksi HAIs.
HAIs merupakan suatu infeksi yang diperoleh atau dialamio pasien selama perawatan di fasilitas kesehatan dimana tidak ada infeksi atau bukan dalam masa inkubasi pada saat masuk. Hal tersebut termasuk infeksi yang didapat di rumah sakit tapi muncul setelah pulang atau infeksi yang terjadi karena pekerjaan pada staf di fasilitas kesehatan.
“HAIs terjadi karena adanya transmisi mikroba patogen yang bersumber dari lingkungan fasilitas pelayanan kesehatan,” kata dr.Jusi Febrianto,M.P.H. Pengurus PMI Kabupaten Purbalingga Bidang Yansoskesmas saat dijumpai, Selasa (11/2).
Akibat lainnya yang bisa ditimbulkan dari infeksi HAIs dan cukup merugikan yakni hari rawat penderita yang bertambah. Kemudian beban biaya menjadi semakin besar serta merupakan bukti bahwa manajemen pelayanan medis kurang bermutu.
“Masyarakat yang menerima pelayanan kesehatan, tenaga kesehatan dan pengunjung fasilitas pelayanan kesehatan dihadapkan pada resiko terjadinya infeksi yang diperoleh di fasyankes baik karena perawatan atau datang berkunjung ke fasyankes. Angka HAIs ini terus meningkat mencapai sekitar 9%,” ujarnya.
Klinik PMI sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Karena itu sebagai fasilitas kesehatan tingkat pertama, Klinik PMI dituntuk untuk dapat memberikan pelayanan yang bermutu sesuai dengan standar yang sudah ditentukan.
“Untuk meminimalisir infeksi HAIs ini, Klinik PMI Purbalingga mengadakan Pelatihan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Tahun 2020,” kata Jusi.
Pelatihan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) Tahun 2020 dimaksudkan agar terlaksanannya pengembangan dan pendidikan staf dalam bentuk pelatihan terkait program pencegahan pengendalian infeksi di Klinik PMI Purbalingga. Selain itu pelatihan ini juga dilaksanakan guna memberikan edukasi dan informasi terbaru berkaitan dengan program pencegahan dan pengendalian infeksi.
“Sasaran dari pelatihan PPI ini ditujukan untuk karyawan medis, non medis klinik PMI Kabupaten Purbalingga dan relawan PMI pelaksana pelayanan pertolongan pertama dengan jumlah ada 40 orang yang terbagi dalam 2 gelombang,” jelasnya.
Lebih lanjut, kegiatan yang dilaksanan dalam Pelatihan PPI meliputi pelatihan pengelolaan limbah yang ditujukan bagi seluruh staf medis ataupun non medis serta cleaning service outsourcing tentang penempatan sampah sesuai standar PPI. Kemudian pelatihan pengelolaan linen kotor dan bersih mulai dari pemisahan sampai pendistribusian.
“Selanjutnya, perlu dilakukan penyuluhan dan pelatihan Hand Hygiene yang dilakukan oleh petugas dalam menangani pasien tanpa mengetahuai diagnosanya, petugas harus melakukan kewaspadaan standar yaitu cuci tangan,” lanjut Jusi.
Kemudian, dilakukan pelatihan pemakanan Alat Pelindung Diri (APD) untuk mencegah petugas dari penularan yang dapat ditimbulakan dari berbagai macam jenis infeksi dengan berbagai macam APD yang harus digunakan. Pelatihan kebersihan ruangan juga perlu dilakukan secara berkala yang dititkberatkan pada cara kebersihan setiap ruangan yang ada di pelayanan kesehatan.
“Terakhir, pelatihan cara pengelolaan alat kesehatan mulai dari dekontaminasi alat sampai dengan sterilisasi dan sosialisasi penyuntikan yang aman,” pungkasnya. (PI-7)