PURBALINGGA, INFO–Setelah tenggelam cukup lama, dunia seni rupa di Purbalingga kini bangkit lagi. Ini ditandai akan digelarnya pameran seni rupa “Blarak Visual Art Exhibiton” di Pendopo Cahyana-Rumah Dinas Wakil Bupati Purbalingga, selama empat hari , Kamis-Sabtu (7-10/11/2019). Pameran yang akan memajang 60 karya seni rupa ini, akan dibuka Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi, SE B.Econ, MM.
“Pameran ini untuk menunjukkan bahwa eksistensi perupa Purbalingga masih ada. Kami berharap, masyakarat bisa mengapresiasi pameran seni rupa yang sangat jarang ada di Purbalingga ini,” ujar ketua panitia “Blarak Visual Art Exhibiton”, Andi Wahyudi, S.Sn di sekretariat panitia di SMA Negeri 2 Purbalingga, Rabu (6/11/2019).
Pameran ini diselenggarakan oleh Komunitas Blarak, dengan mengusung judul “Blarak Visual Art Exhibition” atau Pameran Seni Rupa Blarak. Blarak merupakan kependekan dari Purbalingga Bergerak.
Komunitas Blarak berdiri tahun 2019, kini beranggotakan 50 orang. Mereka terdiri dari seniman murni, guru seni rupa /seni budaya yang mengajar di SD, SMP, SMA/SMK dan pehobby seni rupa se Purbalingga.
Selama pameran, ujar Andi Wahyudi, akan digelar sarasehan seni lukis bersama Drs. Suhartono, M.Pd, seorang kurator seni lukis dari Semarang pada Sabtu malam (16/11/2019) mulai jam 19.00 WIB. Juga ada melukis bersama seniman lukis Purbalingga pada hari Minggu, 17/11/2019) mulai jam 09.00 WIB. Semua kegiatan itu dipusatkan di Pendopo Cahyana Purbalingga.
Dijadwalkan akan hadir selama pameran berlangsung, dua seniman Purbalingga yang sudah go internasional, yakni Ugo Untoro dan Imam Yunianto.
Andi Wahyudi mengakui, dari 50 anggota Komunitas Blarak, yang bisa mengirimkan karya pada pameran kali ini hanya 45 orang. “45 orang itu memamerkan 60 karya, baik seni lukis, patung maupun kriya, dengan berbagai aliran, diantaranya realis,naturalis,ekspresionis, dan dekoratif,” ujar Andi Wahyudi yang juga guru Seni Budaya SMA Negeri 1 Bukateja, Purbalingga ini.
Ditegaskan Andi Wahyudi, pameran kali ini menandai kebangkitan dunia seni rupa di Purbalingga. Pasalnya, kegiatan pameran terakhir digelar oleh Komunitas Seni Rupa Purbalingga (KSP) pada tahun 2005 .
“Ya, ada 14 tahun dunia seni rupa di Purbalingga sepi dari pameran. Perkembangan dunia seni rupa di Purbalingga bergerak lambat, karena kurangnya sarana dan media pendukung. Untuk itu, kami menggairahkan kembali pameran seperti ini, yang selanjutnya bisa rutin diadakan,” ujar Andi Wahyudi.
Sementara itu pembukaan pameran yang dijadwalkan hari Kamis (7/11/2019), jam 09.00 , Bupati Dyah Hayuning Pratiwi akan menandai dengan goresan kuas pertama di atas kanvas. Kemudian dilanjutkan oleh seniman rupa Purbalingga, terdiri Khadno, Fiva Widiarto, Tri Susilo dan Karsono Sondel.
Seusai berkeliling meninjau arena pameran, panitia menyerahkan hasil goresan kuas pertama dan karikatur Bupati Tiwi karya Imam Yunianto kepada Bupati Tiwi.
“Panitia juga akan menyerahkan karikatur Ketua DPRD Purbalingga kepada Ketua DPRD Purbalingga, R Bambang Irawan, SH,” ujar Andi Wahyudi. (PI-7)