PURBALINGGA – Pedagang pasar Tlagung Desa Bandingan Kecamatan Kejobong membentuk sebuah koperasi simpan pinjam. Koperasi yang diberi nama Koperasi Pasar “Berkah” ini dibentuk pada tahun 2008 dengan anggota merupakan para pedagang di pasar Bandingan.
Pengurus koperasi “Berkah” Doni Marta berharap ada perhatian dari pemerintah, utamanya tambahan permodalan bagi koperasi yang dikelolanya, termasuk ruang kantor yang lebih layak. Hal ini diungkapkan saat acara Bupati Dolan Pasar di Pasar Bandingan, Kamis (12/3) .
Dijelaskan Doni, koperasi yang didirikan tersebut dibentuk dengan dana yang minim, yakni simpanan wajib Rp 5 000 dan simpanan pokok Rp 100 ribu. Modal awal terkumpul Rp 4,5 juta. “Karena anggota kami merupakan warga pasar, sehingga modal kami tidak mungkin besar, yang penting koperasi ini mampu memberikan kesejahteraan bagi para anggotanya. Simpanan wajib hanya Rp 5 000 dan simpanan pokoknya Rp 100 ribu.” ungkapnya.
Koperasi pasar Berkah baru memiliki anggota 101 orang dari 300 pedagang yang ada di Pasar Bandingan. Pihaknya berharap seluruh pedagang pasar Bandingan ini dapat menjadi anggota koperasi. Disamping permodalan, gedung kantor koperasi juga perlu diperbaiki atau dibuat yang lebih representatif. “Disamping permodalan, permasalahan kami berupa ruang kantor koperasi yang belum representatif, saat ini kantor koperasi Berkah menempati di dalam pasar dengan ukuran bangunan sangat sempit yakni 1,5 X 2 meter. Pas bupati kunjungan ke pasar, sudah saya ajak melihat kantor ini, semoga ada perhatian terhadap koperasi kami,” ujar Doni berharap.
Dalam acara Bupati Dolan Pasar, sebelumnya Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi sempat keliling dan membeli sejumlah sayuran dan belanjaan rumah tangga. Dan terakhir mengunjungi serta melihat kondisi kantor koperasi Berkah yang berlokasi di dalam pasar. Bupati yang akrab dipanggil Tiwi memerintahkan Kepala Dinas Koperasi dan UKM untuk memperhatikan keberadaan koperasi tersebut. “Tolonglah diberi perhatian, dibantu, apakah itu permodalan, perbaikan gedung kantor atau pembinaan, agar koperasi ini dapat berjalan dan mampu memberikan manfaat bagi para anggotanya,” ujar Tiwi.
Sementara Kepala Dinas Koperasi dan UKM Budi Susetyo MPA mengatakan, akan memberikan bantuan bagi koperasi Berkah. Meski demikian akan dilakukan kunjungan dan pembinaan terlebih dahulu. Sebagian besar koperasi yang ada merupakan koperasi yang bergerak dibindang simpan-pinjam. Saat ini banyak koperasi yang dalam kondisi mati suri. “Dari data yang kami miliki di Purbalingga ada 239 koperasi, dan sebanyak 171 koperasi masih aktif. Dari 171 yang aktif ini sebanyak 129 koperasi dinyatakan sebagai koperasi yang sehat.” jelasnya. (u/humaspurbalingga)