Ratusan massa pro salah satu pasangan calon presiden-wakil melakukan unjuk rasa ke gedung KPU Purbalingga yang berada di jalan raya Kaligondang, desa Penaruban Kaligondang. Akibat banyaknya massa terpaksa polisi menutup jalan dari perempatan balai desa Penaruban dialihkan melalui Sempor.
Dalam demo sempat diwarnai kericuhan antara pendemo dengan pihak keamanan. Bahkan Polres Purbalingga terpaksa beberapa kali melepaskan tembakan peringatan dan tembakan gas air mata untuk membubarkan massa.
Kabag Ops Polres Purbalingga AKP Juwarto mengatakan, kegiatan tersebut merupakan latihan atau simulasi penanganan unjukrasa dalam pelaksanaan pemilihan presiden-wakil presiden yang bakal berlangsung 9 Juli mendatang. Dalam kegiatan simulasi tersebut, Polres menerjunkan semua satuan, mulai dari satuan lalulintas, satreskrim, intel sampai sabhara.
Meski demikian, AKP Juwarto berharap, pelaksanaan pilpres mendatang di kabupaten Purbalingga tidak diwarnai aksi demo.
Sementara ketua KPU Purbalingga Sri Wahyuni AKS mengatakan, dalam pilpres nanti terjadi pengurangan jumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS). Penurunan jumlah TPS ini terkait UU Pilpres yang menyebutkan jumlah TPS maksimal 800 pemilih.
Sehingga jumlah TPS dalam pilpres mendatang sebanyak 1.627 buah, berbeda dengan jumlah TPS pada pelaksanaan pileg kemarin sebanyak 1.926. Meskipun jumlah pemilih dalam pilpres ini justru bertambah.