PURBALINGGA, HUMAS – Kredit macet menjadi salah satu permasalahan yang dihadapi Kelompok Khusus (Poksus) Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) PKK Desa Kedungjati Kecamatan Bukateja. Hal ini mencuat saat kunjungan Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Purbalingga Ny Sudarli Heru Sudjatmoko MSi, di sela-sela persiapan Lomba Pelaksana terbaik UP2K Tingkat Nasional, Selasa (31/1).
“Sudah kita tagih, tapi karena memang belum punya uang, ya belum bisa bayar. Solusinya ya terus – menerus kita tagih, konsekuensinya ya yang bertugas sering dimarah-marahi oleh yang pinjam,” jelas Ketua Poksus UP2K Desa Kedungjati, Ny Marfungah.
Marfungah juga mengatakan, modal yang rendah dan teknologi yang masih sederhana juga menjadi kendala tersendiri. Tetapi, sejauh ini pelaksanaan simpan pinjam relatif lancar karena banyak kelompok-kelompok yang tergabung dalam UP2K terhitung sukses dan berkelanjutan. Terbukti dana yang dimiliki UP2K dapat terus berkembang. Jika tahun 1985 hanya memiliki modal senilai Rp 450 ribu, hingga akhir 31 Desember 2011 modal telah berkembang menjadi lebih dari Rp 55,7 juta.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, UP2K PKK Desa Kedungjati menjadi Juara 1 Provinsi Jateng dan berhak mewakili Jateng ke Tingkat Nasional karena memiliki administrasi yang sangat baik terbukti data sejak tahun 1985 masih rapi tersimpan. Sebagai persiapan menghadapi Lomba Tingkat Nasional yang direncanakan jatuh pada Bulan Maret mendatang, Tim Penggerak PKK Kabupaten Purbalingga beserta perwakilan SKPD terkait turun ke lapangan. Selain memberikan pembinaan, juga menggali permasalahan yang dihadapi untuk ditemukan solusinya.
Pembinaan oleh tim mencakup evaluasi administrasi, intensifikasi lahan pekarangan (Inpek) dan teknologi pengolahan produk unggulan. Evaluasi administrasi meliputi pemilahan administasi UP2K berdasarkan jenis usaha sebagaimana saran dari UP2K PKK Provinsi Jawa Tengah. Inpek mencakup pembekalan bagi warga yang telah memanfaatkan lahan pekarangan untuk tanaman-tanaman apotek keluarga dan warung keluarga. Rencananya, pembinaan inpek ini akan dilakukan kembali Rabu mendatang (8/2).
Sementara untuk pembekalan teknologi produk unggulan, tim telah melakukan survey lapangan. Rencananya, Jumat (3/2) akan dilaksanakan pelatihan pengolahan susu sapi menjadi produk-produk beraneka manfaat, seperti sabun susu, cream susu, es cream, dan lain-lain.
Ny Sudarli mengatakan, setelah tinjauan lapangan dan pembinaan, pihaknya akan menyusunnya menjadi sebuah laporan lengkap dengan CD Profil dan lampiran lainnya. Selanjutnya, laporan ini yang akan dikonsultasikan ke UP2K PKK Provinsi Jateng pertengahan Februari. Diharapkan, saat penilaian Maret oleh Tim Penilai Tingkat Nasional, kondisi UP2K Kedungjati semakin sempurna. (humas/cie)